www.portalkabar.id – Pemkab Banyuwangi sedang berupaya memberikan dukungan maksimal bagi keluarga korban kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya. Dalam upaya ini, mereka telah menyiapkan fasilitas Post Mortem di RSUD Blambangan untuk menangani identifikasi dan pemakaman korban secara baik dan terencana.
Salah satu langkah utama Pemkab adalah memastikan bahwa semua kebutuhan logistik untuk proses Post Mortem terpenuhi. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan komitmennya untuk menyediakan semua sumber daya yang diperlukan, termasuk tempat yang nyaman bagi keluarga korban.
Keberadaan berbagai fasilitas pendukung amat penting dalam situasi mendesak seperti ini. Pemkab telah menyiapkan kendaraan kontainer pendingin dan tempat penyimpanan yang memadai untuk menjaga barang bukti dan jenazah dengan baik.
Bupati Ipuk juga mengungkapkan bahwa perhatian lebih akan diberikan kepada keluarga korban. Mereka akan diakomodasi di Gedung Bhayangkara yang berlokasi strategis di dekat rumah sakit.
Pengawasan langsung terhadap semua fasilitas dikoordinasikan untuk memastikan efektivitas tindakan. Tim Biddokkes dari Polda Jatim dilibatkan sejak awal untuk memberikan supervisi yang diperlukan dalam pelaksanaan ini.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi juga membentuk Tim Trauma Healing guna mendukung mental keluarga korban selama masa sulit ini. Tim yang terdiri dari praktisi psikologi tersebut bertugas memberikan dukungan emosional dan psikologis yang dibutuhkan.
Berbagai organisasi juga terlibat dalam penanganan pasca kejadian ini. Tim evakuasi dari BPBD dan Puskesmas turut bekerjasama untuk memastikan segala urusan berjalan dengan baik, mempercepat penyelesaian bantuan untuk korban.
Fasilitas Penanganan Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Banyuwangi
Berdasarkan informasi terbaru, RSUD Blambangan telah menjadi pusat kegiatan Post Mortem. Hal ini merupakan keputusan hasil koordinasi dengan pihak Polda Jatim untuk memastikan penanganan yang tepat bagi korban.
Dr. Tutik Purwanti selaku Koordinator Post Mortem menyatakan bahwa semua persiapan dengan detail sudah dilakukan. Tim medis yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu telah disiapkan untuk membantu dalam proses identifikasi.
Kehadiran sekitar 30 tenaga medis yang terlatih juga jadi elemen penting yang disiapkan. Mereka berasal dari berbagai institusi kesehatan yang memiliki kompetensi terkait, memastikan proses berjalan dengan lancar.
Dalam menentukan langkah-langkah ke depan, semua jenazah dan barang bukti yang ditemukan akan disinkronkan di RSUD Blambangan. Ini termasuk pengumpulan barang-barang dari perairan Bali dan Banyuwangi untuk memastikan tidak ada yang terlewat.
Proses ini tidak hanya melibatkan tim medis dari RSUD Blambangan. Tim DVI juga melibatkan sejumlah profesional dari RS Bhayangkara Bondowoso, Lumajang, serta Universitas Airlangga, menambah kekuatan dalam proses identifikasi.
Dukungan Sosial dan Psikologis untuk Keluarga Korban
Dalam suasana duka mendalam akibat kecelakaan, Pemkab Banyuwangi sangat peka terhadap dampak emosional yang dialami keluarga korban. Sejumlah psikolog dari berbagai institusi diundang untuk membantu dalam memberikan layanan konseling.
Dengan adanya 15 psikolog terlatih dalam Tim Trauma Healing, diharapkan keluarga korban dapat menerima bantuan yang mereka butuhkan untuk mengatasi kesedihan dan kehilangan. Hal ini merupakan upaya penting dalam pemulihan psikologis individu yang terpengaruh oleh peristiwa tragis ini.
Koordinasi yang baik antara berbagai pihak merupakan salah satu kunci sukses dalam memberikan dukungan. Tim dari Polresta Banyuwangi dan Dinas Sosial PPKB turut memberikan dampak positif, meningkatkan tingkat pelayanan kepada keluarga korban.
Bupati Ipuk juga memastikan bahwa petugas kesehatan selalu siap siaga untuk membantu keluarga korban apabila dibutuhkan. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tidak mengabaikan aspek kesehatan mental masyarakat.
Secara keseluruhan, upaya kolaboratif ini mencerminkan keinginan Pemkab Banyuwangi untuk memberikan empati dan dukungan kepada masyarakat yang terdampak. Dalam situasi sulit seperti ini, kehadiran tim profesional sangat penting dalam mempercepat pemulihan psikologis dan sosial.
Pentingnya Proses Identifikasi yang Akurat dan Transparan
Proses identifikasi yang akurat adalah langkah krusial dalam menangani situasi pasca kecelakaan yang melibatkan banyak korban. Tim DVI dari Polda Jatim memiliki keahlian dalam menangani kasus-kasus seperti ini dan berpesan agar setiap langkah diambil dengan penuh kehati-hatian.
Koordinator dr. Tutik menekankan bahwa semua barang dan jenazah akan melalui proses seleksi yang teliti. Dengan melibatkan berbagai sumber daya profesional yang siap membantu, diyakini proses ini akan cepat dan efisien.
Pihak-pihak yang terlibat dalam tim juga harus saling berkomunikasi dengan baik, untuk menghindari kesalahan data. Kesiapsiagaan dalam menghadapi setiap kemungkinan sangat dibutuhkan untuk mengatasi tantangan dalam proses identifikasi yang kompleks.
Kegiatan ini bukan sekadar tugas administratif, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan kepada para korban. Setiap individu yang terlibat dalam proses ini menyadari betapa pentingnya memberikan perhatian yang layak kepada mereka yang telah kehilangan orang terkasih.
Komitmen untuk transparansi dalam setiap tahapan Proses Post Mortem dinilai sangat penting untuk membangun kepercayaan masyarakat. Di tengah kesedihan dan duka, kejelasan informasi bisa menjadi penolong bagi banyak pihak.
