www.portalkabar.id – Pemerintah Kota Malang menjalankan langkah signifikan dalam mengadopsi teknologi digital guna meningkatkan efisiensi pelayanan publik. Dengan peluncuran Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Barang Milik Daerah (SI MAJA MADA), Pemkot Malang menunjukkan komitmen dalam menghadapi era digital yang semakin pesat. Inisiatif ini bukan hanya sekadar perbaikan sistem, tetapi juga merupakan upaya untuk menyelaraskan tata kelola pemerintahan dengan kebutuhan zaman.
Dalam acara peluncuran yang berlangsung di Ngalam Command Center, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menekankan pentingnya inovasi dalam tata kelola pemerintahan. Di tengah kemajuan teknologi, aparatur pemerintahan diharapkan mampu beradaptasi dan tidak terjebak dalam rutinitas lama yang kurang produktif.
“Kita harus memahami bahwa inovasi bukan sekadar pilihan, tetapi keharusan dalam perkembangan organisasi,” tegas Erik. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan pelayanan publik dapat dilakukan dengan lebih transparan dan efisien.
Pemkot Malang berfokus pada pembangunan dan peningkatan kualitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang menyentuh berbagai aspek dalam pelayanan. Inisiatif ini dirancang untuk meningkatkan Indeks Inovasi Daerah serta membangun budaya digital di kalangan aparatur, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Setiap aplikasi yang dibangun harus memiliki landasan hukum yang kuat dan harus dikelola secara konsisten untuk menghindari akumulasi data yang tidak berguna,” lanjutnya. Hal ini akan menjamin bahwa aplikasi tidak hanya berjalan tanpa arahan, melainkan terus-menerus dievaluasi dan dikembangkan sesuai kebutuhan.
Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Malang, Windra Novisari, menjelaskan peran penting aplikasi SI MAJA MADA dalam pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD). Melalui aplikasi ini, proses pengelolaan diharapkan menjadi lebih terstruktur, efektif, dan akuntabel, sehingga dapat meraih hasil yang optimal.
“Aplikasi ini dirancang untuk mendukung sistem utama, yaitu SIMBADA yang berada di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD),” ujar Windra. Dengan fitur-fitur yang lengkap, aplikasi ini mengelola mulai dari perencanaan kebutuhan barang hingga peminjaman BMD secara realtime.
Nama SI MAJA MADA pun memiliki makna khusus, terinspirasi dari lokasi kantor Bagian Umum Setda yang berada di antara dua jalan bersejarah. Dengan dukungan dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), aplikasi ini telah siap digunakan untuk semua pengusulan Barang Milik Daerah ke depan.
Inisiatif Digital dalam Tata Kelola Pemerintahan di Kota Malang
Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Kota Malang berkomitmen untuk menerapkan teknologi digital sebagai bagian dari strategi pengelolaan pemerintahan yang efisien. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan teknologi informasi diakui sebagai faktor penting dalam memperbaiki kinerja pemerintahan.
Implementasi SPBE menjadi salah satu langkah strategis yang diambil untuk menghadapi tantangan modern. Dengan mengintegrasikan berbagai sistem, pemkot berharap agar komunikasi antar unit kerja menjadi lebih lancar dan terkoordinasi.
Transformasi digital ini juga diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan publik. Melalui aplikasi-aplikasi yang dikembangkan, transparansi dalam pengelolaan anggaran serta barang milik daerah dapat meningkat, memberikan rasa aman dan percaya kepada masyarakat.
Di sinilah peran penting teknologi informasi mencuat, membentuk jaringan komunikasi yang tidak hanya efektif, tetapi juga efisien. Selain itu, penerapan sistem berbasis elektronik menghindarkan adanya manajemen yang kaku dan memungkinkan evaluasi yang lebih berkesinambungan.
Perubahan dalam struktur organisasi pemerintahan pun menjadi suatu keharusan menyusul adanya inovasi yang digaungkan. Kesadaran akan pentingnya perubahan ini menjadi pendorong bagi aparatur untuk lebih adaptif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Peran Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pentingnya pelatihan bagi aparatur menjadi kunci untuk suksesnya penerapan teknologi baru. Tanpa sumber daya manusia yang terampil, aplikasi yang diperkenalkan tidak akan berjalan dengan maksimal. Hal ini menjadi perhatian khusus Pemkot Malang dalam proses transisi ini.
Menyadari tantangan tersebut, pemkot sudah merencanakan berbagai program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan digital pegawai. Program pelatihan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap aparatur mampu menggunakan aplikasi yang ada dengan baik dan optimal.
Kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi baru harus dipupuk sejak awal. Pelatihan yang berkesinambungan akan membekali staf dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menjalankan tugasnya secara efisien.
Selain itu, Pemkot juga telah menggandeng berbagai pihak sebagai mitra dalam memberikan pelatihan. Sinergi antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan dapat menciptakan program yang relevan dan dapat diakses oleh seluruh pegawai.
Dengan memperkuat kapasitas sumber daya manusia, harapan akan suksesnya implementasi teknologi dalam sektor publik menjadi semakin cerah. Masyarakat akan merasakan dampak positif dari peningkatan kualitas pelayanan yang ditawarkan oleh pemerintah.
Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan dari Sistem yang Diterapkan
Evaluasi sistem yang telah diterapkan menjadi langkah penting dalam memastikan keberlanjutan inovasi. Setiap sistem yang ada perlu ditinjau dan diperbaiki agar tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat yang dinamis.
Pemkot Malang harus melakukan pemantauan secara rutin guna mengevaluasi efektivitas dari aplikasi yang telah diluncurkan. Dengan adanya umpan balik dari pengguna, aplikasi dapat disesuaikan lebih lanjut agar memenuhi ekspektasi masyarakat.
Pendidikan tentang pentingnya pelaporan dan umpan balik dari masyarakat juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses ini. Tanpa partisipasi aktif masyarakat, sistem yang dibangun bisa berjalan di tempat tanpa hasil yang diinginkan.
Keberhasilan dari implementasi teknologi informasi akan bergantung pada komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat. Hubungan yang harmoni antara keduanya akan membuka peluang untuk inovasi tanpa batas di masa depan.
Dengan menerapkan prinsip pengembangan berkelanjutan, Pemkot Malang menunjukkan keseriusan dalam menciptakan pelayanan publik yang lebih baik. Harapan masyarakat akan pelayanan yang transparan dan efektif pun dapat tercapai secara realitas.
