www.portalkabar.id – Dalam rangka memperingati Hari Konservasi Alam Nasional pada 10 Agustus 2025, PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) berkolaborasi dengan Perum Jasa Tirta I dan Tunas Hijau Indonesia melaksanakan berbagai kegiatan untuk menjaga kelestarian Sungai Jagir di Surabaya. Aksi ini melibatkan ratusan pelajar, masyarakat, dan perwakilan instansi, yang bersama-sama berkomitmen untuk menjaga ekosistem sungai sebagai sumber kehidupan bagi warga setempat.
Hari pertama kegiatan digelar di SMPN 30 Surabaya. Lebih dari 250 peserta, terdiri dari siswa, guru, dan warga sekitar, mengikuti program edukasi terkait pentingnya perlindungan sungai. Materi yang diberikan mencakup pengolahan sampah dan cara memanfaatkan limbah domestik untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Dalam acara tersebut, PJT I memperkenalkan konsep gerakan Rivluencer yang bertujuan menjadikan generasi muda sebagai “influencer sungai” dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif. Sementara itu, Tunas Hijau memberikan pelajaran tentang cara pengolahan sampah yang efektif, dan PT SIER mendemonstrasikan teknik sederhana dalam pengolahan limbah. Sebanyak 40 tong komposter aerob juga diserahkan kepada sekolah untuk mendorong pengelolaan sampah organik secara mandiri.
Puspita Ernawati, Kepala Departemen TJSL dan Keberlanjutan PT SIER, menekankan pentingnya melibatkan anak muda dalam kegiatan konservasi. Ia menilai bahwa aktivitas ini bukan hanya sekadar aksi satu kali, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan. Dengan mengedukasi pelajar tentang nilai konservasi, diharapkan kesadaran menjaga lingkungan dapat tumbuh sejak dini.
Aksi Konservasi di Sungai Jagir: Menghadapi Tantangan Eceng Gondok
Hari kedua kegiatan berpindah lokasi ke Dermaga Sungai Jagir yang berdekatan dengan kawasan Samator. Sekitar 200 peserta bersiap sejak pagi untuk mengikuti aksi lapangan yang melibatkan pelepasan 10.000 ekor ikan Grass Carp, yang dikenal sebagai pemakan gulma air. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengendalikan pertumbuhan eceng gondok yang selama ini menjadi masalah serius di sungai tersebut.
Eceng gondok tumbuh dengan cepat dan dapat menghambat aliran air, berpotensi menurunkan kualitas air, serta meningkatkan sedimentasi. Dengan pelepasan ikan Grass Carp, diharapkan masalah tersebut dapat teratasi secara alami, tanpa berdampak buruk terhadap ekosistem sungai yang ada.
Selain pelepasan ikan, peserta juga terlibat dalam kegiatan bersih-bersih di sekitar bantaran sungai. Mereka mengumpulkan berbagai jenis sampah, mulai dari plastik sekali pakai hingga limbah rumah tangga, untuk didaur ulang atau dikelola lebih lanjut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Jefri Ikhwan Maarif, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT SIER, menegaskan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat crucial dalam upaya menjaga lingkungan. Ia menekankan bahwa sungai adalah elemen penting dalam kehidupan, namun sangat rentan terhadap kerusakan akibat aktivitas manusia. Aksi ini diharapkan bukan hanya menjadi seremonial, melainkan bagian dari budaya sehari-hari masyarakat.
Membangun Kesadaran Lingkungan Sejak Dini di Kalangan Pelajar
Peringatan Hari Konservasi Alam Nasional seharusnya diartikan sebagai pengingat akan pentingnya menjaga semua ekosistem, baik darat maupun air. Apa yang dilakukan di Sungai Jagir merupakan bentuk konkret dari kesadaran bersama untuk menjaga kelestarian alam. Kegiatan edukasi, penebaran ikan, serta pengolahan dan pembersihan sampah menunjukkan komitmen kolektif untuk menjadikan lingkungan lebih baik.
SIER memandang keterlibatan dalam kegiatan ini sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan strategi keberlanjutan. Usaha untuk menjaga Sungai Jagir tidak hanya untuk hari ini, namun juga untuk generasi mendatang sangatlah penting. Harapannya, sungai ini tetap bersih dan terawat untuk anak cucu di masa depan.
Mochamad Zamroni, Presiden Tunas Hijau Indonesia, menegaskan perlunya menjadikan Sungai Jagir sebagai platform edukasi bagi pelajar. Dengan memanfaatkan sungai sebagai laboratorium terbuka, siswa dapat belajar mengenai ekologi, pengolahan sampah, dan prinsip konservasi. Melalui cara ini, diharapkan kesadaran menjaga sungai tidak hanya menjadi wacana, tetapi juga menjadi budaya yang diinternalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain berperan dalam kegiatan edukasi, Sungai Jagir, yang juga dikenal sebagai Sungai Wonokromo, memiliki fungsi vital dalam pengendalian banjir dan pemenuhan kebutuhan air baku untuk Kota Surabaya. Sayangnya, sungai ini menghadapi banyak tekanan akibat pencemaran dan pertumbuhan eceng gondok yang sulit terkendali.
Peran Ikan Grass Carp dalam Menjaga Ekosistem Sungai
Kehadiran ikan Grass Carp dalam ekosistem Sungai Jagir merupakan sebuah strategi ekologis yang ramah. Ikan ini berfungsi alami dalam mengontrol pertumbuhan eceng gondok yang kerap menyumbat aliran air. Tindakan ini diharapkan dapat menjaga kualitas air dan keseimbangan rantai makanan di perairan tersebut.
Dengan demikian, pengelolaan ekosistem sungai tidak hanya bergantung pada usaha manusia, tetapi juga harus melibatkan interaksi alami antara berbagai spesies. Investasi dalam keberlanjutan ekosistem sungai ini adalah langkah penting untuk memastikan kelangsungan hidup habitat yang sehat dan produktif.
Secara keseluruhan, upaya kolaboratif ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati Hari Konservasi Alam, tetapi juga diharapkan mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan. Melalui edukasi, aksi nyata, dan keberlanjutan, diharapkan kesadaran tentang pentingnya konservasi akan terus tumbuh di masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda.
Kegiatan sosial yang seperti ini perlu diteruskan dan ditingkatkan agar dampak positif bisa terasa dalam jangka panjang. Konservasi sungai adalah tanggung jawab bersama yang harus diemban oleh seluruh elemen masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.