www.portalkabar.id – Jepang menjadi salah satu tujuan yang menarik bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Potensi yang dimiliki Jepang untuk mengakomodasi bakat dan keterampilan pekerja migran sangat besar, terutama bagi mereka yang siap dan mampu bersaing di pasar kerja internasional.
Dalam rangka mempersiapkan calon PMI, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) telah melaksanakan berbagai upaya. Salah satunya adalah Workshop Berdaya Global yang bertujuan untuk memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan.
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran Kemenko PM, Leontinus Alpha Edison, menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting. Tujuannya adalah agar calon PMI dapat beradaptasi dengan cepat di lingkungan kerja baru dan mampu beroperasi secara profesional.
Leontinus menekankan bahwa mereka tidak hanya ingin menghasilkan tenaga kerja biasa, tetapi juga membangun talenta global. Oleh karena itu, program yang dirancang bersifat holistik, mencakup aspek keterampilan, karakter, dan perlindungan pekerja.
Dalam workshop ini, terdapat tiga komponen utama yang menjadi fokus, yaitu kemampuan adaptif, berpikir kritis, dan mental yang tangguh. Pelatihan ini menjadi bagian dari program Perintis Berdaya yang lebih besar, bertujuan meningkatkan kesiapan dan perlindungan calon PMI.
Kemenko PM terus mengedukasi calon PMI mengenai berbagai hal sebelum mereka berangkat ke luar negeri. Hal ini mencakup prosedur keberangkatan, pengurusan dokumen, hingga pemahaman tentang pentingnya kesehatan internasional. Dengan demikian, calon PMI menjadi lebih siap secara mental dan fisik untuk menghadapi tantangan di negara tujuan.
Selain itu, workshop ini juga memberikan literasi keuangan bagi peserta. Mereka diajarkan bagaimana mengelola keuangan baik sebelum maupun setelah bekerja di luar negeri. Pengetahuan ini penting untuk memastikan mereka dapat mengatur finansial dengan baik dan tidak terjebak dalam masalah utang.
Peluang Bekerja di Jepang dan Sektor yang Tersedia
Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang, Kakeru Fujiyama, menjelaskan bahwa ada 16 sektor industri yang terbuka untuk calon PMI. Sektor-sektor ini meliputi keperawatan lansia, pertanian, perikanan, serta peternakan, dan masih banyak lagi.
Fujiyama juga mengingatkan pentingnya pemahaman mengenai prosedur kerja di luar negeri. Keputusan untuk bekerja di negara lain harus diambil dengan pertimbangan matang, agar calon pekerja tidak mengalami kesulitan di masa depan.
Ia mengecam citra positif pekerja dari Indonesia yang dikenal sebagai pekerja keras. Hal ini sangat berpengaruh dalam menciptakan peluang kerja yang lebih baik bagi PMI di Jepang. Dengan reputasi yang baik, tentunya akan mempermudah proses penerimaan mereka di sektor-sektor tersebut.
Wakil Bupati Malang, Lathifah Shohib, juga menyoroti pentingnya kegiatan seperti Global Talent Day. Menurutnya, program ini memberikan informasi berharga kepada masyarakat mengenai peluang kerja yang tersedia di luar negeri.
Dia berharap bahwa acara semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin di wilayah Malang. Dengan demikian, lebih banyak orang akan tahu dan siap menghadapi tantangan bekerja di luar negeri, serta mengangkat citra bangsa melalui keterampilan yang dimiliki.
Manfaat Pelatihan bagi Calon Pekerja Migran Indonesia
Pendidikan dan pelatihan yang diberikan dalam workshop ini sangat bermanfaat. Calon PMI tidak hanya dilengkapi dengan keterampilan teknis, tetapi juga pengetahuan lainnya yang mendukung keberhasilan mereka di luar negeri.
Persiapan yang matang menjadi kunci untuk mengurangi risiko yang mungkin mereka hadapi saat bekerja di luar negeri. Pelatihan ini mengajarkan banyak aspek penting, mulai dari cara mengurus dokumen hingga cara beradaptasi dengan budaya baru.
Selain itu, kemampuan berkomunikasi dan interpersonal juga sangat ditekankan. Dengan keterampilan tersebut, PMI dapat berinteraksi dengan baik di lingkungan kerja dan membangun hubungan yang positif dengan rekan kerja.
Program ini juga mengedukasi tentang perlindungan pekerja migran. Jika terjadi masalah, para calon PMI sudah memiliki pemahaman tentang hak dan kewajiban mereka serta langkah yang harus diambil untuk mendapatkan bantuan.
Dengan harapan agar kegiatan ini menjadi langkah lebih lanjut bagi pengembangan bakat dan keterampilan PMI, Lathifah menegaskan bahwa menjadi pekerja migran bukan hanya tentang mendapatkan gaji yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan harkat dan martabat bangsa.
Harapan untuk Masa Depan Pekerja Migran Indonesia
Ketika PMI siap dan terampil, mereka tidak hanya akan membawa pulang pendapatan yang lebih baik, tetapi juga pengalaman dan pengetahuan baru. Ini dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan ekonomi lokal saat mereka kembali ke tanah air.
Lathifah juga menyanjung peran Kemenko PM dalam memberikan dukungan dan kesempatan. Ia berharap bahwa dukungan ini akan berkelanjutan dan tidak berhenti hanya pada satu pelatihan saja.
Kehadiran program-program pelatihan semacam ini dapat meningkatkan kepercayaan diri PMI saat bekerja di luar negeri. Dengan persiapan yang baik, mereka akan mampu bertahan dan maju dalam karir yang mereka pilih.
Saat Indonesia semakin berfokus pada pengembangan sumber daya manusia, harapannya PMI akan menjadi bagian penting dalam memajukan bangsa. Melalui pelatihan yang tepat, harapannya adalah untuk mengembangkan generasi pekerja yang tidak hanya menjanjikan tetapi juga membawa perubahan positif.
Kemitraan antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat akan menjadi kunci dalam mewujudkan harapan ini. Diharapkan, kerja sama yang baik dapat menghasilkan solusi yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.