www.portalkabar.id – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto baru-baru ini melaksanakan apel pagi yang diikuti oleh tes urine mendadak bagi seluruh petugas dan warga binaan. Kegiatan ini merupakan langkah konkret yang diambil dalam upaya mendukung program nasional P4GN, yang fokus pada pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan serta peredaran gelap narkoba.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 46 petugas dan 34 warga binaan turut ambil bagian, menjadikannya sebagai momen penting dalam menjaga integritas lingkungan lembaga. Tes urine ini dilaksanakan secara profesional dan tertib dengan menggandeng sejumlah instansi terkait, termasuk Polres Mojokerto dan Badan Narkotika Nasional setempat.
Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, mengungkapkan bahwa komitmen dari jajaran pemasyarakatan sangat kuat dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba. Ia menekankan bahwa pelaksanaan tes urine mendadak adalah bukti nyata dalam mendukung pemerintah memerangi penyalahgunaan obat terlarang.
Kegiatan Tes Urine sebagai Uji Integritas Lapas Mojokerto
Dalam amanatnya, Rudi Kristiawan menyoroti pentingnya kegiatan ini dalam menjamin integritas lembaga. Ia menyebutkan bahwa instruksi melakukan tes urine secara serentak datang langsung dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan, yang menegaskan bahwa seluruh Lapas dan Rutan di Indonesia memiliki tanggung jawab yang sama.
“Kegiatan ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah konkret untuk menunjukkan kesiapan kami dalam menjaga integritas,” ujarnya. Upaya ini mencerminkan sinergi erat antara Lapas dan aparat penegak hukum dalam mencapai tujuan program P4GN.
Kalapas juga menyerukan kepada seluruh pegawai dan warga binaan agar menjadikan kegiatan ini sebagai momentum untuk tetap berfokus pada integritas. Ia berkeyakinan bahwa dengan kerjasama yang solid, lembaga dapat berfungsi sebagai contoh dalam memerangi narkoba.
Komitmen Lapas dalam Memerangi Narkoba dan Menciptakan Lingkungan Bersih
Lapas Kelas IIB Mojokerto senantiasa berpegang teguh pada prinsip ‘zero hape, pungli, dan narkoba’. Penekanan ini menjadi salah satu landasan dalam operasional lembaga agar tetap bersih dari barang-barang terlarang. Kalapas mengingatkan seluruh jajaran untuk tidak bermain-main dengan isu narkoba yang dapat merusak citra lembaga.
Rudi menegaskan pentingnya menjaga kekompakan dan integritas di dalam lembaga. Ia berharap melalui kegiatan seperti ini, Lapas Mojokerto bisa menjadi contoh bagi lembaga lain serta menunjukkan bahwa lingkungan pemasyarakatan dapat berfungsi dengan baik dan tanpa penyalahgunaan.
Penuh harapan, ia mengatakan bahwa menjaga kebersihan dan profesionalisme menjadi hal yang sangat penting untuk menciptakan sistem pemasyarakatan yang lebih baik. “Kita harus melaksanakan deteksi dini agar tidak ada celah bagi narkoba untuk masuk ke dalam lembaga,” tegasnya.
Rencana ke Depan dalam Upaya Pemberantasan Narkoba di Lapas Mojokerto
Melihat hasil dari kegiatan ini, Kalapas berharap agar ke depan, semua petugas dan warga binaan semakin menyadari pentingnya menjaga diri dari penyalahgunaan narkoba. Upaya ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi merupakan bagian dari proses pembelajaran dan pembangunan karakter yang lebih baik.
Rudi menambahkan bahwa ke depan harus ada program-program yang lebih mendalam dalam pencegahan penggunaan narkoba. Ini termasuk sosialisasi dan pelatihan bagi petugas dan warga binaan, sehingga semua pihak semakin paham tentang dampak narkoba bagi kesehatan dan masa depan.
“Kami juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan pencegahan dan edukasi secara berkelanjutan,” ungkapnya. Dengan upaya yang komprehensif, Lapas Mojokerto berkeyakinan dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan mendukung rehabilitasi warga binaan.