www.portalkabar.id – Kabupaten Sampang, dengan semboyan “Sampang Hebat Bermartabat Plus”, saat ini menghadapi tantangan besar terkait penyalahgunaan narkoba. Fenomena ini menjadi persoalan serius yang merefleksikan keadaan di Pulau Madura, di mana wilayah ini termasuk dalam kategori zona hitam peredaran narkotika.
Kecamatan Sokobanah, yang berlokasi di daerah pesisir utara, menjadi sorotan sebagai pusat peredaran narkoba yang paling masif di Sampang. Data yang ada menunjukkan tingginya angka pengedaran dan penggunaan narkoba di wilayah tersebut.
Kepala Kejaksaan Negeri Sampang, Fadilah Hilmi, menegaskan bahwa selama masa jabatannya, ia menyaksikan betapa seriusnya kondisi ini. Kasus narkoba di Kecamatan Sokobanah menjadi yang tertinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Sampang.
“Saya tidak bisa menutup mata terhadap masalah ini. Rekor kasus narkoba di Sokobanah menunjukkan perlunya tindakan tegas untuk mengatasinya,” kata Fadilah Hilmi.
Ia pun menekankan komitmen pihak kejaksaan untuk menindak lanjuti situasi ini secara serius. Usaha mereka bukan hanya sekadar penindakan, tetapi juga pencegahan yang melibatkan semua elemen masyarakat.
“Keberadaan narkoba adalah masalah yang harus diberantas hingga ke akar-akarnya. Kami tidak akan mundur dalam menjaga Sampang dari ancaman ini,” tambahnya.
Pentingnya Kerja Sama dalam Pemberantasan Narkoba di Sampang
Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, menyatakan keprihatinannya mengenai dampak narkoba yang merusak generasi muda. Ia menggarisbawahi bahwa sinergi antarlembaga diperlukan untuk menghadapi masalah ini secara keseluruhan.
Menurutnya, adanya edukasi kepada masyarakat dan generasi muda sangatlah penting untuk mencegah keterjerumusan ke dalam dunia narkoba. Dorongan untuk menggandeng berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat, menjadi hal yang krusial.
“Kita harus menggerakkan masyarakat dalam aksi nyata untuk memberantas narkoba. Langkah ini harus dimulai dari lingkungan terdekat kita,” ungkap H. Slamet Junaidi.
Beliau juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dalam menciptakan lingkungan bebas narkoba. Keberanian dan komitmen kolektif dibutuhkan guna menyelamatkan generasi mendatang.
“Kami ingin Sampang menjadi daerah yang bersih dan bebas dari pengaruh narkoba. Untuk itu, semua pihak diharapkan berperan aktif,” tandasnya.
Upaya dan Program Pemberantasan Narkoba di Sampang
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani masalah narkoba di Sampang. Salah satu program yang diimplementasikan adalah edukasi masyarakat mengenai bahaya narkoba. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan risiko yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba.
Pihak kejaksaan turut berperan aktif dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat. Pelatihan bagi tenaga pendidik dan petugas kesehatan juga akan diperkuat untuk memperkuat upaya pencegahan di lapangan.
“Pencegahan adalah langkah awal yang sangat penting. Kita harus menjangkau kaum muda sebelum mereka terlanjur terlibat,” ujar Fadilah Hilmi.
Program rehabilitasi bagi pengguna narkoba pun menjadi fokus utama dalam strategi penanganan. Pembentukan pusat rehabilitasi di Sampang diharapkan mampu memberikan dukungan bagi mereka yang ingin berubah.
“Selain penegakan hukum, rehabilitasi adalah bagian penting dari penanganan narkoba. Kita harus memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang tersandung masalah ini,” tambahnya.
Peran Masyarakat dalam Memerangi Narkoba di Sampang
Partisipasi masyarakat menjadi kunci dalam memberantas narkoba. Pembentukan komunitas peduli narkoba di lingkungan sekitar diharapkan dapat mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih dari narkoba.
Keterlibatan orangtua dalam mendidik anak-anak mengenai bahaya narkoba juga tidak kalah penting. Diskusi terbuka dalam keluarga dapat membuat anak-anak merasa lebih nyaman untuk berbagi masalah yang mereka hadapi.
“Masyarakat memiliki peran sentral dalam mencegah peredaran narkoba. Jika semua pihak saling mendukung, kita bisa menghalau ancaman ini,” jelas H. Slamet Junaidi.
Melalui kolaborasi antarberbagai pihak, termasuk instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, diharapkan dapat tercipta kebersamaan dalam memerangi narkoba. Kesatuan dalam tindakan akan memperkuat agenda pemberantasan narkoba di Sampang.
“Kita perlu merangkul masyarakat untuk bersama-sama mencari solusi. Ketika masyarakat bersatu, kita bisa menghadapi masalah ini dengan lebih efektif,” tutup H. Slamet Junaidi.