• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Senin, 4 Agustus 2025
  • Login
No Result
View All Result
Portalkabar.id
  • Home
  • Politik
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Home
  • Politik
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Portalkabar.id
No Result
View All Result

Sinyal Bahaya Terkini Ekonomi Perkotaan

Sinyal Bahaya Terkini Ekonomi Perkotaan

BacaJuga

Rayakan Ulang Tahun ke 30, Taman Dayu Raih Prestasi Gemilang di Dunia Golf

Rayakan Ulang Tahun ke 30, Taman Dayu Raih Prestasi Gemilang di Dunia Golf

Liburan Edukatif Lomba Mewarnai untuk Anak PAUD-TK di Nganjuk

Liburan Edukatif Lomba Mewarnai untuk Anak PAUD-TK di Nganjuk

www.portalkabar.id – Fenomena “jalan-jalan tanpa belanja” semakin banyak terjadi di pusat perbelanjaan kota besar, mencerminkan suatu kondisi yang lebih serius. Sementara pusat perbelanjaan selalu ramai, banyak orang yang hanya datang untuk melihat-lihat dan bertanya-tanya, tanpa terlibat dalam aktivitas belanja sama sekali.

Pola ini disebut Rojali (Rombongan Jarang Beli) dan Rohana (Rombongan Hanya Nanya), yang menunjukkan bahwa situasi ekonomi masyarakat perkotaan semakin tertekan. Ketika orang lebih memilih untuk tidak berbelanja, ini menandakan perubahan signifikan dalam pola konsumsi mereka.

Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov, menjelaskan bahwa fenomena ini tidak hanya sekadar tren baru. Hal ini juga mencerminkan kondisi sosial dan ekonomi yang lebih dalam, terutama di kawasan urban, di mana kemiskinan mulai meningkat secara signifikan.

“Meningkatnya angka kemiskinan di perkotaan merupakan masalah yang patut diperhatikan,” lanjut Abra. Dia mencatat bahwa dari 6,66 persen pada September 2024, angka ini naik menjadi 6,73 persen per Maret 2025. Tingkat kemiskinan ini menjadi sinyal bahwa kesejahteraan masyarakat masih jauh dari harapan.

Pengaruh Kenaikan Harga Terhadap Pola Belanja Masyarakat

Kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi faktor utama yang memengaruhi perilaku konsumen. Terutama di perkotaan, di mana biaya hidup semakin mahal, banyak orang merasa terpaksa untuk lebih menahan diri dalam berbelanja. Sementara pendapatan tidak mengalami peningkatan yang signifikan, hal ini menciptakan ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan.

“Wilayah perkotaan sangat sensitif terhadap inflasi harga yang terus meningkat. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat perlu lebih bijaksana dalam menentukan prioritas belanja mereka,” imbuh Abra. Di sektor informal, banyak orang bahkan mengalami penurunan pendapatan, yang semakin memperburuk situasi.

Akhirnya, perubahan perilaku konsumen mulai terlihat jelas. Kebutuhan dasar seperti makanan, pendidikan, dan kesehatan menjadi prioritas utama, sementara barang-barang sekunder dan tersier seperti fashion atau elektronik mulai ditangguhkan.

“Munculnya Rojali dan Rohana menunjukkan bahwa orang-orang ke mal untuk bersantai tanpa harus mengeluarkan banyak uang,” kata Abra menjelaskan lebih lanjut tentang fenomena ini.

Pola Konsumsi Masyarakat Kelas Atas Juga Mengalami Perubahan

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Maret 2025 menunjukkan bahwa tidak hanya masyarakat miskin yang terpengaruh oleh kondisi ini, tetapi juga kelompok berpenghasilan tinggi. Ateng Hartono, Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, menambahkan bahwa kelompok ini juga kini lebih berhati-hati dalam mengelola pengeluaran mereka.

“Kendati tidak secara langsung berdampak pada angka kemiskinan, fenomena Rojali menunjukkan bahwa semua lapisan memerlukan perhatian khusus. Ini bukan hanya tentang mengurangi kemiskinan, tetapi juga menjaga daya beli masyarakat,” ujar Ateng.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun BPS belum melakukan survei khusus mengenai fenomena ini, tren yang ada bisa menjadi pertimbangan dalam kebijakan ekonomi ke depan. Menurut Ateng, pemahaman lebih dalam mengenai pola konsumsi yang berubah dapat membantu dalam merumuskan strategi yang lebih efektif.

Implikasi Sosial Ekonomi dari Fenomena Rojali dan Rohana

Pola belanja yang bergeser ini mengisyaratkan bahwa masyarakat mencari cara baru untuk tetap bersosialisasi. Ketika orang tidak menghabiskan uang di mal, mereka mencari alternatif hiburan yang lebih murah seperti kegiatan outdoor atau berkumpul dengan teman di rumah.

Di tengah kondisi yang sulit ini, ada peluang bagi bisnis lokal atau pra-usaha kecil untuk berinovasi dan menawarkan produk yang lebih terjangkau. Pengusaha kecil yang mampu menawarkan nilai dan kualitas dapat menarik perhatian masyarakat yang lebih selektif dalam berbelanja.

Dengan demikian, keberadaan Rojali dan Rohana berpotensi menjadi titik awal bagi perubahan perilaku masyarakat dalam menghadapi krisis ekonomi. Masyarakat beradaptasi dengan kondisi yang ada dan mulai mengedepankan aspek yang lebih penting dari sekadar konsumsi.

Kemampuan untuk membaca tren ini juga dapat memberikan pandangan baru kepada pemangku kebijakan tentang tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, serta membuka peluang bagi mereka untuk merancang program yang lebih relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Previous Post

FAMI Desak Kejati Ambil Alih Kasus Korupsi Sapi di Kediri

Next Post

Apresiasi Terhadap Perjuangan Timnas U-23 Meski Gagal Juara Piala AFF U-23 2025

Rekomendasi

Gembleng Anak Muda Malang Menjadi Pemimpin Masa Depan Tanpa Politik Transaksional

Gembleng Anak Muda Malang Menjadi Pemimpin Masa Depan Tanpa Politik Transaksional

Stadion Brawijaya Kediri Dicat Ungu, Persik Siap Hadapi Liga 1 Musim Depan

Stadion Brawijaya Kediri Dicat Ungu, Persik Siap Hadapi Liga 1 Musim Depan

Messi Catat 764 Gol Nonpenalti, Lewati 763 Gol Ronaldo

Messi Catat 764 Gol Nonpenalti, Lewati 763 Gol Ronaldo

Perlintasan Kereta di Mojokerto Ditutup Sementara Tiga Malam Karena Hal Ini

Perlintasan Kereta di Mojokerto Ditutup Sementara Tiga Malam Karena Hal Ini

Visi Baru Balotelli Bersama Madura United

Visi Baru Balotelli Bersama Madura United

Pemkab Pasuruan Ajukan Kantor Imigrasi Baru di Eks RSUD Bangil Sebagai Lokasi

Pemkab Pasuruan Ajukan Kantor Imigrasi Baru di Eks RSUD Bangil Sebagai Lokasi

Pemkab Jember Harus Tegas Menolak Alih Fungsi Sawah demi Kepentingan Petani

Pemkab Jember Harus Tegas Menolak Alih Fungsi Sawah demi Kepentingan Petani

Sidebar

Kategori

  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Politik
Portalkabar.id

© 2025 Portalkabar.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin tanpa izin tertulis.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Media Social

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Peristiwa

© 2025 Portalkabar.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin tanpa izin tertulis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In