www.portalkabar.id – Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Azizah Wilandari, seorang pelajar berumur sembilan tahun yang menjadi korban kecelakaan lalu lintas di desa Sendangagung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan. Kejadian tragis ini tidak hanya meninggalkan luka bagi keluarganya, tetapi juga mengundang perhatian banyak pihak, menggugah rasa empati dan keprihatinan di masyarakat.
Pada hari Senin, tanggal 28 Juli 2025, rumah keluarga almarhumah didatangi oleh Kapolres Magetan dan jajaran Forkopimda serta perwakilan dari lembaga terkait. Mereka hadir untuk memberikan dukungan moral dan materi kepada keluarga yang ditinggalkan serta menyampaikan belasungkawa atas kehilangan yang mendalam ini.
Kedatangan para pejabat tersebut memberi harapan bagi keluarga korban di tengah kesedihan yang mendalam. Momen menyentuh saat pemberian santunan ini diharapkan dapat meringankan beban keluarga dan menjadi simbol kepedulian sosial di tengah tragedi yang terjadi.
Peristiwa Kecelakaan yang Mengguncang Komunitas
Tragedi nahas ini terjadi pada Kamis, 24 Juli 2025, sekitar pukul 15.00 WIB. Sebuah mobil Mitsubishi L300 mengalami insiden naas saat berhenti di jalan menanjak, menurunkan muatan. Tiba-tiba, mobil tersebut bergerak mundur dan menabrak Azizah yang sedang berjalan di belakangnya.
Akibat dari kecelakaan ini, Azizah mengalami luka berat dan nyawanya tak dapat diselamatkan. Kapolres Magetan, AKBP Raden Erik Bangun Prakasa, menegaskan bahwa kejadian ini harus menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu berhati-hati saat berkendara, terutama di jalan-jalan desa yang sering dianggap aman.
“Kecelakaan lalu lintas adalah masalah serius yang bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Kita tidak boleh menganggap remeh jalan-jalan di desa, karena risiko tetap ada,” ungkap Kapolres dengan penuh ketulusan. Hal ini mengingatkan kita bahwa kecelakaan tidak mengenal lokasi, bahkan di jalan yang terlihat familiar dan aman sekalipun.
Tindak Lanjut dari Pihak Berwenang untuk Meningkatkan Keselamatan
Menanggapi insiden tersebut, Kapolres Raden Erik menyatakan komitmen untuk meningkatkan edukasi keselamatan lalu lintas di masyarakat. Penekanan khusus diberikan kepada pengemudi kendaraan angkutan umum yang sering melewati jalan-jalan sempit dan berbukit. Kegiatan sosialisasi diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
Sebagai langkah konkret, ia mengimbau kepada seluruh pengemudi untuk selalu memperhatikan kondisi kendaraan sebelum berkendara. Pengemudi juga diminta untuk menggunakan rem tangan dan memasang ganjal ban saat berhenti di area menanjak, guna mencegah mobil mundur secara tiba-tiba.
“Kita semua sepakat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Mari kita doakan agar tragedi ini tidak terulang lagi dengan meningkatkan kesadaran di jalan,” tuturnya dengan tegas. Absen dari perhatian ini bisa mengakibatkan kesedihan yang mendalam bagi banyak pihak, bukan hanya keluarga yang mengalami kehilangan.
Pentingnya Kesadaran Bersama dalam Berlalu Lintas
Dengan hadirnya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan keluarga korban dapat menghadapi kesedihan ini dengan lebih tabah. Kasus ini menyoroti pentingnya sikap saling peduli di jalan raya, baik sebagai pengemudi, penumpang, maupun pejalan kaki. Setiap tindakan yang diambil sangat berpengaruh pada keselamatan semua pengguna jalan.
Kapolres Erik dan jajaran Forkopimda berkomitmen untuk terus bersinergi dalam menciptakan lingkungan berlalu lintas yang aman. Mereka meyakini bahwa dengan upaya bersama, kesadaran berlalu lintas bisa meningkat secara signifikan dalam masyarakat.
Selain itu, keterlibatan masyarakat dalam menjaga keselamatan di jalan sangat diperlukan. Keluarga dan teman-teman korban, termasuk siapapun yang merasakan dampak dari kecelakaan lalu lintas, diharapkan bisa menjadi agen perubahan untuk meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan berlalu lintas.