www.portalkabar.id – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono, menunjukkan kepemimpinan yang responsif dengan menyalurkan bantuan benih untuk petani. Tindakan ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap petani yang terdampak banjir yang merendam lahan pertanian mereka.
Segera setelah menerima laporan dari masyarakat, Mas Dhito langsung memberi instruksi kepada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Kediri. Tindakan cepat ini bertujuan untuk memberikan solusi nyata bagi petani yang menghadapi tantangan dalam pemulihan hasil tani mereka.
Pemilihan benih yang diberikan sangat memperhatikan kebutuhan nyata petani. Baik itu untuk masa tanam padi atau jagung, pemerintah daerah berupaya agar bantuan yang diberikan tepat guna.
Distribusi benih dilakukan di empat desa yang berbeda, masing-masing dengan kebutuhan yang unik. Di Desa Cerme, Kecamatan Grogol, bantuan benih jagung mencapai 350 kilogram, cukup untuk 10 hektar lahan. Sementara di Desa Datengan, jenis benih yang diberikan adalah padi dengan jumlah yang sama.
Lebih dari 1.000 kilogram benih padi juga disalurkan di Desa Merjoyo, Kecamatan Purwoasri, demi areal pertanian seluas 30 hektar. Desa Purwotengah juga mendapatkan perhatian, di mana bantuan benih jagung hampir mencapai 200 kilogram untuk area yang mengalami gagal panen.
Sukadi, Plt. Kepala Dispertabun, menekankan bahwa arahan dari Bupati adalah untuk tetap mematuhi pola dan varietas yang biasa ditanam. Hal ini penting agar para petani tidak merasa bingung dan dapat dengan mudah kembali melanjutkan pertanian mereka.
Bantuan benih ini tidak hanya bertujuan untuk memulihkan pertanian setelah bencana, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan. Pada tahun 2025, dengan perkiraan banyak hujan, ketahanan pangan menjadi hal yang sangat esensial bagi pertanian lokal.
Banjir yang melanda memengaruhi banyak lahan pertanian di wilayah dataran rendah. Petani melaporkan banyak lahan yang terendam, menyebabkan kerugian yang signifikan, terutama dalam hal tanaman padi dan jagung.
Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan, Ari Setiawan, menilai kondisi pertanian di Desa Purwotengah sangat memprihatinkan. Lahan tersebut terendam air dalam waktu yang cukup lama, menyebabkan gagal panen tanpa adanya solusi instan untuk mengatasi masalah tersebut.
Ari mengungkapkan bahwa masalah juga terletak pada saluran pembuangan yang kurang memadai. Dengan demikian, air hujan tidak bisa langsung diserap, dan mengakibatkan terjadinya genangan di lahan pertanian.
Pentingnya Penyaluran Benih yang Tepat untuk Masyarakat
Distribusi benih yang sesuai dengan kebutuhan petani adalah hal yang sangat diharapkan Mas Dhito. Dengan memahami situasi yang dihadapi petani, diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Kediri.
Kabupaten Kediri, yang memiliki 344 desa, termasuk salah satu lumbung pangan di Jawa Timur, memerlukan perhatian yang khusus. Keberhasilan pertanian lokal sangat bergantung pada dukungan pemerintah dan ketahanan petani terhadap bencana alam seperti banjir.
Selain penyaluran benih, Pemerintah Kabupaten juga memberikan bantuan lainnya. Salah satunya adalah penyemprotan pupuk mikro dengan bantuan drone di Desa Merjoyo, yang terpaksa dilakukan setelah tanaman terendam air selama banjir.
Bantuan ini bertujuan untuk memulihkan tanaman agar dapat kembali tumbuh dengan baik. Dengan inovasi teknologi, diharapkan proses pemulihan dapat dilakukan lebih efisien dan cepat.
Melalui berbagai langkah ini, pemerintah menunjukkan komitmen dalam mendukung dan merawat sektor pertanian. Hal ini penting mengingat peran vital pertanian dalam kehidupan masyarakat dan perekonomian daerah.
Kolaborasi antar Lembaga dalam Memulihkan Pertanian
Kerjasama antara pemerintah daerah dan masyarakat petani sangat diperlukan. Dukungan yang lebih dari berbagai pihak akan memperkuat ketahanan pangan lokal dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi para petani.
Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya berperan dalam memberikan bantuan, tetapi juga dalam memberikan edukasi tentang teknik pertanian yang lebih baik. Pelatihan dan bimbingan bagi petani harus menjadi bagian dari upaya pemulihan yang berkelanjutan.
Program pemulihan pertanian ini harus melibatkan berbagai elemen, mulai dari penyuluh pertanian hingga lembaga penelitian. Sinergi antara berbagai pihak ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan secara menyeluruh.
Dengan demikian, bukan hanya sekadar memulihkan lahan pertanian yang terdampak. Melainkan menciptakan sistem pertanian yang lebih kuat dan tahan terhadap bencana di masa mendatang.
Seiring dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan ada peningkatan dalam hal pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. Hal ini sangat berhubungan dengan keberlanjutan sektor pertanian di Kediri dan daerah sekitar.
Menuju Masa Depan Pertanian yang Lebih Baik di Kediri
Dengan melakukan langkah-langkah yang terukur dan berfokus pada kebutuhan petani, diharapkan sektor pertanian di Kabupaten Kediri dapat bangkit kembali. Kebangkitan ini dibutuhkan agar para petani bisa menjadikan pertanian sebagai sumber kehidupan yang berkelanjutan.
Program-program yang ditawarkan pemerintah tidak hanya sekadar reaksi atas bencana, tetapi juga sebagai langkah proaktif menuju ketahanan pangan yang lebih baik. Mengedukasi petani tentang cara-cara bertani yang tepat menjadi kunci untuk mencapai tujuan tersebut.
Melalui berbagai bantuan yang diberikan, diharapkan petani dapat kembali berproduksi dengan lebih baik di masa depan. Tentu saja, komitmen dari semua pihak akan sangat berpengaruh dalam mewujudkan cita-cita ini.
Dengan berpedoman pada pengalaman ini, ke depan diharapkan akan ada perbaikan dalam sistem pertanian yang ada. Hal ini penting agar masyarakat tetap bergantung pada hasil bumi lokal yang melimpah di Kediri.
Dari pengalaman ini, pembelajaran tentang bagaimana menghadapi bencana harus terus diupayakan. Pemulihan yang berkelanjutan menjadi harapan bagi masyarakat untuk masa yang lebih baik di sektor pertanian.