www.portalkabar.id – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan publik yang lebih baik dan inovatif. Salah satu langkah nyata yang diambil adalah melalui penyelenggaraan Sidang Itsbat Nikah Terpadu Tahun 2025, yang berlangsung di Pendopo Graha Maja Tama, pada tanggal 18 Juli 2025.
Kegiatan ini memberikan solusi yang cepat dan praktis bagi pasangan suami istri yang sebelumnya tidak memiliki dokumen resmi terkait pernikahan mereka. Pada acara ini, sebanyak 14 pasangan yang hanya menikah menurut agama akhirnya dapat mendapatkan akta nikah yang sah menurut hukum negara.
Dengan adanya program ini, setiap pasangan menerima buku nikah, Kartu Keluarga (KK) baru, dan KTP elektronik dengan status ‘Kawin’. Ini semua merupakan hasil dari kerjasama antara Pemkab Mojokerto, Pengadilan Agama, serta Kementerian Agama setempat.
Kepala Kemenag Kabupaten Mojokerto, Muttaqin, menjelaskan bahwa upaya percepatan layanan ini menjadi bagian dari program KENTIL UTOMO, yaitu kolaborasi antara Kementerian Agama dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. “Pasangan tidak perlu repot mengurus dokumen satu per satu, semuanya bisa diselesaikan dalam satu hari saja,” ujarnya.
Kepala Kemenag juga menambahkan, setelah sidang itsbat disahkan, pasangan yang bersangkutan akan langsung menerima dokumen resmi yang diperlukan, seperti KTP dan buku nikah. Layanan ini merupakah sebuah langkah maju dalam hal pelayanan publik yang cepat dan bermakna bagi masyarakat.
Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barraa, menyatakan bahwa kemudahan dalam pelayanan ini adalah bentuk nyata dari kepedulian pemerintah terhadap warganya. Menurut Gus Barra, pencatatan resmi bukanlah sekadar administrasi, melainkan hak dasar setiap warga negara.
“Dengan adanya program ini, tidak ada lagi alasan bagi pasangan untuk hidup dalam ketidakpastian hukum. Legalitas yang diperoleh bukan hanya sebuah akhir, tetapi juga merupakan awal dari tanggung jawab baru dalam masyarakat,” tegasnya.
Inovasi ini juga membuka lebih banyak akses bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan sosial, pendidikan, dan kesehatan yang selama ini terhambat oleh kurangnya dokumen resmi. Selain fokus pada layanan pernikahan, acara tersebut juga diisi dengan aksi simbolis penanaman pohon bertajuk ‘Sejarah Cinta’.
Setiap pasangan yang diakui sah secara hukum diundang untuk menanam pohon sebagai simbol dari dimulainya kehidupan baru mereka. Aksi ini tidak hanya berarti bagi mereka sebagai keluarga, tetapi juga sebagai kontribusi terhadap lingkungan masyarakat yang lebih peduli akan keindahan dan keberlangsungan hidup.
Peran Pemerintah dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Dalam konteks pelayanan publik, kehadiran berbagai inovasi merupakan langkah penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat. Pemerintah Kabupaten Mojokerto berusaha untuk memastikan semua warga memperoleh haknya tanpa terkendala oleh birokrasi yang rumit.
Kolaborasi antara berbagai instansi pemerintah juga menjadi kunci dalam menyukseskan program ini. Kerjasama antara Pemkab, Pengadilan Agama, dan Kementerian Agama menunjukkan bahwa sinergi antarlembaga dapat menghasilkan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Salah satu tujuan dari layanan ini adalah menurunkan angka pasangan yang menikah secara agama tanpa pencatatan resmi. Dengan mempermudah proses administrasi, diharapkan lebih banyak pasangan yang menyadari pentingnya legalitas dalam pernikahan mereka.
Program ini bukan hanya dianggap sebagai langkah administratif, tetapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum di kalangan masyarakat. Ketika masyarakat memahami pentingnya dokumen resmi, mereka akan lebih teredukasi dan terlindungi dalam hak-haknya.
Pelayanan yang efektif dan efisien semacam ini diharapkan akan menjadi contoh bagi daerah lain. Ketika pemerintah menunjukkan keberpihakan kepada warganya, maka kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga akan meningkat.
Inovasi dalam Layanan Sosial dan Lingkungan
Selain menyediakan layanan pernikahan, pemerintah juga merangkul isu lingkungan sebagai bagian dari program ini. Penanaman pohon bertajuk ‘Sejarah Cinta’ adalah salah satu contoh konkret bagaimana pernikahan dapat menjadi awal dari tanggung jawab terhadap lingkungan.
Setiap pasangan diharapkan memahami bahwa pernikahan bukan hanya tentang mereka berdua, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat. Dengan menanam pohon, mereka berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Pendidikan tentang pentingnya menjaga lingkungan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat. Melalui kolaborasi semacam ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Inisiatif semacam ini juga menciptakan kesadaran akan pentingnya pernikahan yang legal dan berdampak positif terhadap masyarakat secara luas. Setiap pasangan yang berpartisipasi dapat menjadi duta bagi perubahan sosial yang lebih besar.
Keselarasan antara aspek sosial, pendidikan, hukum, dan lingkungan adalah langkah maju dalam menciptakan masyarakat yang sadar dan bertanggung jawab. Melalui program-program inovatif seperti ini, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Program Pemerintah
Pentingnya partisipasi masyarakat dalam program ini menjadi sorotan utama. Masyarakat diminta untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah, termasuk program pernikahan terpadu ini.
Keterlibatan masyarakat tidak hanya meningkatkan keberhasilan program, tetapi juga memperkuat hubungan antara pemerintah dan warganya. Ketika masyarakat merasa dilibatkan, mereka akan lebih menghargai dan mengapresiasi usaha pemerintah.
Program ini juga berfungsi sebagai pendorong bagi pasangan untuk mendaftar nikah secara resmi daripada hanya bergantung pada upacara agama semata. Kesadaran hukum yang meningkat pada masyarakat akan membawa dampak positif bagi stabilitas sosial.
Upaya edukasi melalui seminar dan lokakarya juga dapat diselenggarakan untuk menjangkau mereka yang belum sepenuhnya memahami manfaat pencatatan resmi. Dengan pendekatan yang tepat, masyarakat dapat didorong untuk mengikuti program ini dengan antusias.
Secara keseluruhan, pencatatan pernikahan yang resmi dan perubahan dalam pola pikir masyarakat tentang legalitas akan menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Melalui langkah-langkah sinergis, masa depan yang lebih baik bagi semua dapat tercapai.