www.portalkabar.id – Peringatan Hari Jadi ke-529 Kabupaten Ponorogo berlangsung meriah dengan menampilkan berbagai seni dan kreativitas dari pelajar. Kegiatan ini menjadi ajang untuk mengekspresikan budaya lokal serta menggugah semangat kebersamaan di tengah masyarakat.
Suasana di pusat kota menjadi hidup dengan adanya pertunjukan yang beragam dan menarik perhatian pengunjung. Dari pertunjukan teater hingga fashion carnaval, kesenian lokal menjadi sorotan utama dalam perayaan ini.
Panggung Utama Alun-alun dipenuhi dengan penonton yang antusias menyaksikan Teatrikal Babad Ponorogo, penampilan yang mengisahkan sejarah kelahiran kabupaten ini. Kolaborasi antara Darul Falah Orkestra dan Komunitas Tuwuh menampilkan format unik yang mencerminkan kekayaan budaya Ponorogo.
Sementara itu, di Jalan Alun-alun Timur, peserta School Fashion Carnaval yang berasal dari berbagai jenjang pendidikan menunjukkan kreativitas mereka. Berpuluh-puluh pelajar dari SD, SMP, dan SMA berpadu dalam sebuah parade modis yang penuh warna tersebut.
Rangkaian Kegiatan Menarik di Malam Perayaan
Dalam sambutannya, Wakil Ketua DPRD Ponorogo, Pamuji, menggarisbawahi betapa menariknya acara malam tersebut. Ia menekankan bahwa perayaan ini tidak hanya sekedar merayakan hari jadi, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai budaya dan agama.
Peringatan hari jadi di tahun ini dikemas dalam beragam acara yang berlangsung hampir sebulan. Kegiatan-kegiatan spiritual, pameran seni, dan konser musik menjadi bagian dari upaya untuk menjangkau semua elemen masyarakat.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyatakan bahwa acara kali ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten dan DPRD. Beberapa pertunjukan juga diadakan secara langsung dengan melibatkan banyak pihak untuk memberikan hiburan yang berkualitas.
Dalam perayaannya, masyarakat diingatkan akan pentingnya melestarikan budaya lokal. Melalui pertunjukan, keanekaragaman seni budaya Ponorogo dapat terus hidup dan berkembang dengan baik di tengah arus modernisasi.
Berbagai Pertunjukan Budaya yang Memikat Perhatian
Agenda perayaan melibatkan beragam acara, mulai dari salawatan, orkestra, hingga pertunjukan reog obyok. Masyarakat pun diajak untuk berpartisipasi dalam berbagai lomba yang diadakan dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI.
Salah satu yang menarik perhatian adalah adanya pameran bonsai dan batu akik yang diadakan di halaman Pendapa Pemkab. Hal ini menunjukkan bahwa budaya yang ada di Ponorogo tidak hanya sebatas pertunjukan, tetapi juga mencakup minat dan hobi masyarakat.
Dengan menghadirkan pertunjukan ketoprak yang disutradarai langsung oleh Bupati Sugiri, diharapkan seni tradisional ini dapat kembali bangkit. Ini adalah upaya untuk memberikan ruang pada seni yang berakar dari budaya lokal yang kaya.
Masyarakat diajak untuk menyaksikan berbagai macam hiburan seperti wayang kulit dan musik dangdut lawas. Setiap pertunjukan mencerminkan kebersamaan dan semangat kekeluargaan yang tumbuh di antara warga Ponorogo.
Penutupan Perayaan dengan Konser Menarik
Setelah rangkaian kegiatan yang memikat, acara puncak akan diadakan pada tanggal 11 Agustus. Hal ini ditandai dengan Sidang Paripurna Istimewa Hari Jadi yang akan diikuti dengan konser Dewa 19 secara gratis di Alun-alun Ponorogo.
Awalnya konser direncanakan berlangsung di Telaga Ngebel, namun akhirnya dipindahkan ke Alun-alun. Memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan acara ini.
Momen spesial ini tidak hanya menjadi penutup perayaan, tetapi juga simbol dari kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Melalui acara ini, diharapkan seni budaya lokal dapat terus tumbuh dan menjadi kebanggaan bersama.
Dengan semangat yang menggebu, perayaan hari jadi Kabupaten Ponorogo tahun ini membuktikan bahwa seni dan budaya dapat menyatukan masyarakat dalam harmoni. Semua elemen berkumpul untuk merayakan warisan yang telah ada selama berabad-abad, dan siap melangkah menuju masa depan yang lebih cerah.