www.portalkabar.id – Seniman muda berbakat asal Surabaya, Ariel Ramadhan, telah mengguncang dunia seni dengan pameran tunggal terbarunya yang bertajuk “Segara Warna.” Pameran ini diadakan di Galeri Merah Putih, Balai Pemuda, dari tanggal 9 hingga 14 Agustus 2025, dan dapat diakses oleh masyarakat secara gratis. Karya-karya yang ditampilkan mencerminkan keterampilan Ariel dalam mengekspresikan tema krisis lingkungan yang semakin mendesak saat ini.
Meski masih berusia 25 tahun, Ariel Ramadhan telah menciptakan gelombang di kancah seni internasional. Ia merupakan salah satu lulusan dari Sanggar Daun yang didirikan oleh Arik S. Wartono. Karya-karyanya telah dipamerkan di festival budaya dan pameran seni di berbagai negara termasuk Prancis, Jepang, dan Rusia.
Pameran kali ini merupakan yang keenam bagi Ariel, yang menampilkan tujuh lukisan baru. Setiap karya memberikan perspektif mendalam tentang isu-isu lingkungan, sebuah tema yang relevan dengan tantangan yang dihadapi umat manusia saat ini.
Pameran Menyuguhkan Karya yang Menggugah Kesadaran Lingkungan
Salah satu karya yang menggugah perhatian adalah “Laut Dalam Tiga Kantong Plastik.” Lukisan ini mengajak penikmat untuk mempertimbangkan dampak plastik pada kenyataan laut kita. Karya tersebut menggunakan cat akrilik di atas kanvas berukuran 100×150 cm dan menggambarkan kerentanan ekosistem laut dalam bentuk visual yang mencolok.
Selain itu, karya “Segara Warna” juga memberikan penyampaian yang kuat tentang keindahan dan sekaligus kesedihan yang dihadapi lautan. Dengan ukuran 130×200 cm, lukisan ini menjadi simbol perjalanan Ariel mengekspresikan kedalaman emosi yang terikat dengan krisis lingkungan. Karya ini mengajak pengunjung untuk merenungkan interaksi manusia dengan alam.
Setiap lukisan dalam pameran ini tidak hanya terlihat menarik secara visual tetapi juga menyimpan makna yang dalam. Misalnya, “Kita Hidup Bersama” dan “Distorsi Lautan” secara elegan menggambarkan ketergantungan kita pada ekosistem laut. Melalui setiap goresan dan warna, Ariel mendorong penontonnya untuk memahami pentingnya mempertahankan kelestarian lingkungan.
Kurator dan Narasi Seni yang Menarik
Pameran kali ini dikuratori oleh Arik S. Wartono, yang menyatakan bahwa karya Ariel adalah renungan atas perjalanan kreativitas dan inovasi yang mendalam. Dengan kuratorial yang berpengalaman, Arik memandu pengunjung menelusuri setiap makna di balik karya seniman muda tersebut.
Juga, penulis seni rupa Anang Prasetyo dan Saiful Hadjar merasakan kekuatan dalam narasi karya Ariel. Saiful mendalamkan pandangannya bahwa Ariel berhasil menyampaikan isu-isu lingkungan dengan cara yang tidak hanya estetik tetapi juga provokatif. Karya-karyanya menjadi jembatan dialog yang mempertemukan seni dan kesadaran sosial.
Pengamatan Anang Prasetyo menambah dimensi lain dalam pemahaman lukisan-lukisan Ariel. Ia menerangkan bahwa seniman mengajak kita untuk mengarungi isu lingkungan dengan lebih dalam. Melalui lukisannya, Ariel berhasil mengajak masyarakat untuk berpikir kritis tentang tantangan yang dihadapi lautan kita.
Harapan bagi Karya Seni dan Lingkungan Kita
Anang juga menekankan pentingnya kolaborasi antara seni dan masyarakat dalam menciptakan solusi yang lebih luas bagi isu-isu lingkungan. Karya seni tidak hanya sekadar untuk dinikmati tetapi juga sebagai medium pemecahan masalah dan menginspirasi tindakan positif.
Dia berharap agar Ariel dapat terus melanjutkan perjalanan seninya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dengan menjadikan isu lingkungan sebagai fokus utama dalam setiap karyanya. Harapan tersebut menjadi harapan banyak orang untuk seniman muda seperti Ariel.
Pembukaan pameran ini juga dimeriahkan oleh penampilan musik dari Baper Acoustic yang menambah suasana, memberikan lapisan hiburan yang menyenangkan bagi pengunjung. Pameran ini dibuka untuk umum dengan jam operasional yang fleksibel, memberi kesempatan bagi banyak orang untuk menikmati dan merenungkan karya seni yang dilahirkan dari kepekaan Ariel terhadap dunia.