www.portalkabar.id – Petugas pemadam kebakaran di Surabaya terus berjaga-jaga untuk menghadapi peningkatan kasus kebakaran lahan terbuka, terutama selama musim kemarau yang berkepanjangan. Kebiasaan masyarakat yang sering membakar semak dan sampah kering kerap menjadi penyebab utama kebakaran yang dapat meluas dan membahayakan lingkungan sekitar.
Kepadatan pemukiman di Surabaya membuat risiko kebakaran semakin tinggi. Ketika api menyala, ia bisa dengan cepat menyebar dan mengancam tidak hanya lahan terbuka, tetapi juga bangunan-bangunan di sekitarnya, seperti warung atau rumah tinggal, yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya, Wasis Sutikno, mengungkapkan bahwa dalam bulan Juni dan Juli, laporan mengenai kebakaran lahan terbuka meningkat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya masyarakat yang membakar semak dan sampah saat musim panas, menggemakan pentingnya kesadaran dalam pencegahan kebakaran.
“Dalam bulan ini, sudah ada beberapa laporan terkait kebakaran lahan terbuka,” jelas Wasis saat ditemui beberapa waktu lalu. Dengan meningkatnya jumlah laporan, kebutuhan akan edukasi masyarakat menjadi sangat penting untuk mengurangi risiko kebakaran.
Musim Kemarau dan Rentan Terjadinya Kebakaran
Musim kemarau di Surabaya biasanya berlangsung cukup lama, dan puncaknya terjadi pada bulan Oktober hingga November. Selama periode ini, kemungkinan terjadinya kebakaran lahan terbuka meningkat secara signifikan, yang perlu direspons dengan langkah-langkah pencegahan yang efektif.
Wasis juga menekankan bahwa pada puncak musim kemarau, umumnya lebih banyak kasus kebakaran terjadi. “Memasuki bulan Oktober, jumlah kebakaran biasanya memuncak, jadi kami terus memantau dan mengedukasi masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran,” ungkapnya.
Risiko kebakaran yang disebabkan oleh aktivitas pembakaran sampah selama musim kemarau tidak hanya mengancam lingkungan tetapi juga keselamatan jiwa. Wasis menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran yang bisa berujung pada hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk menghentikan praktik pembakaran lahan terbuka atau sampah, karena hal tersebut dapat mengakibatkan konsekuensi pidana jika api menjalar dan menimbulkan kerugian,” tegasnya.
Upaya Pemasaran Kesadaran Kebakaran di Masyarakat
Dalam rangka mengantisipasi terjadinya kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Edukasi ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran warga akan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh kebakaran lahan terbuka.
Pihak Damkar juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengangkutan sampah lebih aktif. Dengan adanya kerjasama ini, diharapkan masyarakat tidak lagi memiliki alasan untuk membakar sampah, karena mereka bisa mengandalkan pemrosesan oleh instansi terkait.
“Setelah penanganan kebakaran, kami langsung mengedukasi warga setempat mengenai bahaya pembakaran lahan terbuka. Jika ada sampah yang perlu dibuang, cukup laporkan saja, dan tim DLH akan menanganinya,” papar Wasis.
Pentingnya komunikasi antara masyarakat dan pemerintah juga ditekankan dalam sosialisasi ini. Masyarakat diharapkan proaktif melaporkan potensi bahaya kebakaran kepada pihak berwenang agar bisa ditindaklanjuti dengan baik.
Tindakan Darurat dalam Menghadapi Kebakaran
Apabila kebakaran sudah terjadi, langkah pertama yang harus diambil masyarakat adalah segera menghubungi petugas pemadam kebakaran. Wasis mengingatkan bahwa ketepatan waktu dalam melaporkan kejadian kebakaran sangat menentukan dalam penanggulangan yang efektif.
“Jika ada warga yang menjumpai kebakaran lahan, segera hubungi layanan darurat 112 atau langsung ke Dinas Pemadam Kebakaran. Kami siap merespons dengan cepat agar api tidak merambat ke bangunan lain,” ungkapnya.
Menjawab tantangan kebakaran lahan, Wasis menegaskan bahwa kolaborasi antara masyarakat dan organisasi pemadam kebakaran adalah kunci. Edukasi dan respons cepat dapat menjadi penyelamat, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga bagi nyawa manusia.
“Dengan dukungan semua pihak, kami mampu meminimalisir risiko kebakaran yang dapat terjadi di wilayah Surabaya. Kesadaran masyarakat adalah fondasi utama dalam menjaga keselamatan dan keamanan bersama,” tutup Wasis, menekankan pentingnya partisipasi aktif dari setiap individu.