www.portalkabar.id – Usia Luka Modrić akan mencapai 40 tahun pada 9 September mendatang. Meskipun kontraknya dengan AC Milan hanya berlangsung satu musim, Modrić menyatakan bahwa ia tidak berniat menjadikan musim ini sebagai akhir kariernya dalam dunia sepak bola.
“Saya rasa masih terlalu dini untuk memikirkan tentang pensiun. Saya ingin menjalani musim ini dengan performa dan hasil terbaik yang bisa saya capai,” ungkap Modrić dalam sebuah wawancara. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk tetap berjuang di lapangan hijau, meskipun usia terus bertambah.
Bergabung dengan AC Milan di musim ini memberikan dua keuntungan besar bagi Modrić. Pertama, ia akhirnya dapat mewujudkan impiannya bermain untuk tim yang telah ia idolakan sejak kecil. Keuntungan kedua adalah ia dapat mempertahankan kondisi fisiknya dengan bertanding di level tertinggi hingga tahun berikutnya.
Dengan bergabungnya Modrić ke Milan, hal ini juga memberi kesempatan baginya untuk berkontribusi penuh bersama tim nasional Kroasia di Piala Dunia 2026. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, ia harus terlebih dahulu membantu Vatreni—sebutan bagi timnas Kroasia—lolos dari kualifikasi yang dimulai bulan depan.
Piala Dunia yang akan datang bisa jadi menjadi turnamen besar terakhir bagi mantan gelandang Real Madrid tersebut. Namun, bila ia berhasil membawa Kroasia lolos ke Piala Dunia 2026, Modrić akan mempertimbangkan kelanjutannya di AC Milan setelah itu.
Proses Karier Modrić di AC Milan yang Menggugah Semangat
Dalam kontraknya, terdapat opsi perpanjangan satu musim lagi. Jika di akhir musim ini Modrić berhasil membawa AC Milan kembali ke Liga Champions, ada kemungkinan besar ia akan menggunakan opsi tersebut. Dengan kata lain, ia akan berusia 41 tahun jika masih berlaga bersama Milan pada musim depan.
Liga Champions adalah perjalanan yang penuh kenangan bagi Modrić. Ia merupakan salah satu pemain yang telah mengoleksi enam gelar Si Kuping Besar, sebuah prestasi yang hanya dapat dicapai oleh beberapa pemain elite. Nama-nama seperti Toni Kroos, Dani Carvajal, dan Paco Gento juga masuk dalam daftar tersebut.
Di sisi lain, kehadiran Modrić di Liga Champions adalah sebuah kebanggaan bagi AC Milan. Tim ini tercatat sebagai tim kedua terbanyak yang meraih gelar Liga Champions, dengan tujuh trofi. Di atas mereka, Real Madrid tetap menjadi yang teratas dengan 15 gelar, menunjukkan dominasi mereka di kompetisi ini.
“Musim lalu, AC Milan hanya bisa finis di posisi delapan. Kami harus belajar dari pengalaman itu dan berusaha mendapatkan hasil yang lebih baik di musim ini,” kata Modrić. Kata-katanya menegaskan bahwa ia ingin melihat timnya bangkit dan berjuang di pentas Eropa.
Menjaga Kesehatan dan Performanya dalam Usia yang Menua
Dengan memasuki usia senja dalam karirnya, Modrić dihadapkan pada tantangan untuk menjaga kondisi fisiknya. Ia harus lebih bijak dalam mengatur waktu latihan dan pemulihan agar tetap bugar dalam menghadapi ritme kompetisi yang padat. Ini juga termasuk mengatur pola makan dan mental yang lebih baik.
Para pemain di usia Modrić sering kali perlu beradaptasi dengan strategi permainan yang lebih efisien. Mengingat pengalaman bertahun-tahunnya, ia bisa menggunakan keterampilannya untuk memberikan dampak yang lebih besar tanpa harus berlari secepat pemain muda.
Selain itu, keterampilan teknis dan visinya dalam permainan tetap menjadi senjata utama bagi Modrić. Ia diketahui memiliki kemampuan membaca permainan dengan sangat baik, sehingga ia bisa memberikan solusi ketika kondisi di lapangan tidak mendukung. Keberadaan pemain senior seperti Modrić sangat penting dalam membimbing generasi muda.
Secara psikologis, tantangan untuk terus berprestasi juga menjadi bagian dari perjalanan Modrić. Tekanan untuk tampil baik di setiap pertandingan akan selalu ada, tetapi ia belajar untuk mengatasinya dengan cara positif dan fokus pada tim. Ia berusaha menjadikan pengalamannya sebagai pelajaran berharga untuk rekan-rekannya.
Harapan dan Ambisi Modrić Menuju Masa Depan
Di tengah perjalanan karir yang mendekati akhir, Modrić tetap optimis untuk meraih pencapaian lebih. Ambisi besarnya turut dikaitkan dengan prestasi timnas Kroasia di pentas dunia yang sangat ia harapkan. Ini adalah kesempatan emas bagi Modrić untuk meninggalkan warisan yang gemilang.
Selain itu, ia ingin meninggalkan jejak yang dapat diingat oleh generasi berikutnya di dunia sepak bola. Selalu ada harapan bahwa di sisa waktu karirnya, ia dapat meneruskan cita-cita dan menginspirasi pemain muda untuk berjuang lebih keras.
Dengan segala pencapaian yang telah ia raih, Modrić ingin mengakhiri karirnya di lapangan dengan rasa bangga. Mempunyai kesempatan untuk bermain di klub impiannya serta menunjukkan performa terbaik adalah sesuatu yang sangat ia hargai. Ia berharap bisa memberikan yang terbaik bagi AC Milan dan Kroasia.
Pada akhirnya, Modrić adalah contoh pemain yang tidak hanya berfokus pada prestasi individual, tetapi juga pada keberhasilan tim. Ia menyadari bahwa sepak bola bukan hanya tentang permainan, tetapi juga tentang membangun hubungan, berbagi pengalaman, dan menciptakan momen berharga bersama rekan-rekan satu tim.
