www.portalkabar.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan pengawasan demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan produktif bagi warganya. Salah satu langkah penting yang diambil adalah memperbaiki sistem pengawasan melalui pemasangan Closed Circuit Television (CCTV) di area Bimbingan Kerja (Bimker).
Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, menjelaskan bahwa perbaikan ini bertujuan untuk memastikan pengawasan yang lebih efektif, terutama di lokasi yang menjadi inti kegiatan pembinaan keterampilan. Dengan pengawasan yang baik, diharapkan semua proses dan kegiatan warga binaan dapat berjalan dengan transparan dan aman.
“Area Bimker adalah lokasi krusial bagi warga binaan yang sedang menjalani pelatihan keterampilan. Kami ingin memastikan bahwa pengawasan maksimal diterapkan di sini,” ungkap Rudi dalam keterangannya.
Proses perbaikan sistem CCTV ini melibatkan teknisi dan petugas pemasyarakatan yang bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pengawasan. Mulai dari pemeriksaan jalur kabel hingga penggantian unit kamera yang sudah tidak berfungsi, tim melakukan berbagai langkah perbaikan dengan serius.
Setelah dilakukan pembaruan, hasil monitoring kini menunjukkan gambar yang lebih jernih dan jelas. Jangkauan pengawasan di area Bimker juga lebih luas, memungkinkan pemantauan dilakukan secara real-time tanpa adanya gangguan.
“Sistem CCTV yang sudah diperbarui berfungsi dengan optimal, sehingga aktivitas di area Bimker dapat terekam secara menyeluruh. Ini diharapkan bisa meningkatkan keamanan dan membantu deteksi dini jika ada potensi gangguan,” tambahnya.
Strategi Pengawasan Lapas Kelas IIB Mojokerto yang Terintegrasi
Peningkatan sistem CCTV merupakan bagian dari strategi lebih luas untuk memperkuat pengawasan di dalam Lapas Kelas IIB Mojokerto. Langkah ini sejalan dengan visi mereka untuk menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan humanis bagi warga binaan.
Dalam implementasinya, teknologi diharapkan dapat berperan sebagai alat yang mendukung upaya keamanan dan keteraturan. Penggunaan CCTV tidak hanya sebagai alat pengawasan, tetapi juga sebagai instrumen edukatif dalam proses pembinaan warga binaan.
Keterlibatan berbagai pihak, termasuk tim teknisi, menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Dengan perbaikan yang terus menerus, Lapas berkomitmen untuk melayani masyarakat dan menciptakan perubahan positif dalam sistem pemasyarakatan.
Peran Bimbingan Kerja dalam Pembinaan Warga Binaan
Program Bimbingan Kerja (Bimker) memiliki peranan yang sangat vital dalam proses rehabilitasi warga binaan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan keterampilan, tetapi juga membekali mental dan etika bekerja yang baik. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat reintegrasi yang lebih baik ke masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman.
Warga binaan yang mengikuti program ini mendapat kesempatan untuk belajar berbagai keterampilan baru. Keterampilan ini akan sangat berharga ketika mereka kembali ke kehidupan normal di luar lapas dan diharapkan dapat mengurangi angka residivisme.
“Pelatihan yang diberikan tidak hanya berkaitan dengan keterampilan teknis tetapi juga pengembangan karakter. Kami ingin mereka keluar dari Lapas sebagai individu yang lebih baik,” papar Rudi lebih lanjut.
Pentingnya Keamanan dalam Kegiatan Pembinaan
Keamanan adalah aspek yang tidak dapat dianggap remeh dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan di Lapas Kelas IIB Mojokerto. Dengan adanya CCTV yang berfungsi optimal, ancaman pelanggaran keamanan dapat ditekan, memberikan rasa aman bagi semua pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
Langkah ini juga menjadi bagian dari kebijakan zero tolerance yang sudah diterapkan di Lapas. Kebijakan ini berupaya untuk mencegah dan menangani segala bentuk pelanggaran dengan tegas dan tepat.
“Keamanan adalah prioritas utama kami. Dengan sistem pengawasan yang baik, kami berharap dapat memperkecil kemungkinan terjadinya insiden yang tidak diinginkan,” tegas Rudi.