www.portalkabar.id – Ajang fashion tahunan Innofashion Show 7 berlangsung dengan penuh antusiasme dan beragam inovasi. Acara ini dihelat di Ciputra World Surabaya, menjadi jembatan antara warisan budaya Indonesia dan kreativitas fashion generasi muda yang berbakat.
Tema “Illumine” yang diusung berhasil menarik perhatian publik, menampilkan koleksi-koleksi menakjubkan dari mahasiswa jurusan Textile and Fashion Design (DFT) Petra Christian University. Setiap karya yang ditampilkan merupakan refleksi terhadap keindahan kain tradisional yang diolah menjadi busana modern yang futuristik dan artistik.
Salah satu sorotan utama datang dari koleksi yang ditampilkan oleh Jessica Dorothy Limanta. Karya yang diusungnya bukan hanya sekadar busana, tetapi juga menggambarkan perjalanan siklus kehidupan manusia, mulai dari kerapuhan, pertumbuhan, hingga kekuatan yang diperoleh seiring waktu.
Jessica dengan cerdas memadukan material kain dengan aksesori logam hasil kolaborasi dengan pengrajin lokal dari UMKM “Nio El” di Sidoarjo. Busana tersebut tampil menakjubkan, seolah-olah menjadi patung hidup yang mencerminkan harmonisasi antara tekstil dan logam, sekaligus menyampaikan pesan filosofis yang mendalam.
“Saya selalu berusaha mengintegrasikan aksesori pada busana yang saya rancang,” ungkap Jessica. Menurutnya, kolaborasi dengan pengrajin lokal penting dalam memberi kekuatan pada desain yang dihasilkan, menjadikannya lebih bernilai.
Proses kreatif yang ia lakukan bukan semata-mata soal bentuk dan estetika. Jessica menjelaskan bahwa ia melakukan riset mendalam untuk menghargai nilai-nilai lokal yang ada di dalam kain tradisional. “Koleksi ini menggambarkan momen-momen perjalanan hidup kita, keindahan yang sering kali singkat, dan ketahanan setelah melewati berbagai proses,” tambahnya.
Selain karya dari Jessica, ajang ini juga menampilkan beragam koleksi menarik dari para mahasiswa lainnya. Prisca Miracle Cokro misalnya, menghadirkan koleksi bertajuk “Blossom of Heritage” yang menggambarkan keanggunan dan estetika kain lokal.
Isabella Dea Rengelia juga tidak kalah menarik dengan koleksinya “Endless”, sedangkan Vina Marcellina menyajikan “Luriqe: Heritage in Line”, yang merupakan reinterpretasi kain nusantara dengan sentuhan modern. Naomee Annetta Sidharta pun menghibur penonton lewat karya “Metánoia: Shedding, Evolving, Becoming”.
Koleksi “Silhouette & Sonata” yang ditampilkan oleh Valen Hayley Handoko dan Erica Christian menambah keanekaragaman dalam perhelatan ini, serta menunjukkan pendekatan avant-garde yang semakin populer di kalangan desainer muda.
Wawasan Dosen Pembimbing dan Pentingnya Eksplorasi Kreatif
Dosen pembimbing untuk acara ini, Dibya Adipranata Hody, menekankan pentingnya kebebasan bereksplorasi bagi mahasiswa dalam menciptakan karya seni. Ia menyatakan, tujuan dari acara ini adalah mendorong mahasiswa untuk tidak hanya mencipta, tetapi juga tumbuh dalam pemikiran dan karakter mereka.
“Personal branding yang kuat lahir dari keunikan yang dimiliki tiap individu, yang perlu diasah dengan integritas,” ujarnya. Pandangan ini menjadi dasar bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dalam industri yang kompetitif ini.
Agar acara ini lebih berkesan, Innofashion Show 7 juga menyuguhkan berbagai agenda kreatif lainnya. Di antaranya adalah Exhibition, Workshop, Competition, dan Talkshow yang diadakan dari tanggal 16 hingga 20 Juli 2025 di Rotunda, lantai 3 Ciputra World Surabaya.
Pameran tersebut menjadi ajang untuk menampilkan karya mahasiswa yang tidak hanya berbasis tradisi, tetapi juga inovasi teknologi. Ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil eksperimen mereka yang memanfaatkan Artificial Intelligence dalam menghasilkan karya-karya fashion yang unik.
Penggunaan teknologi dalam proses kreatif menunjukkan bahwa tradisi dan inovasi bisa saling melengkapi. Hal ini menggambarkan bagaimana mahasiswa DFT PCU beradaptasi dan berinovasi dalam dunia fashion yang terus berkembang.
Pentingnya Mengintegrasikan Budaya dan Inovasi dalam Fashion
Selain menjadi platform bagi mahasiswa untuk mengekspresikan diri, Innofashion Show 7 juga mengisyaratkan pentingnya mengintegrasikan budaya lokal dalam desain fashion. Hal ini menjadi bagian dari identitas yang perlu dijaga agar tidak hilang dalam arus globalisasi.
Mahasiswa diajak untuk merayakan warisan budaya mereka dan menciptakan sesuatu yang baru dari hal tersebut. Melalui koleksi yang ditampilkan, mereka sekaligus membawa pesan bahwa fashion tidak sekadar soal penampilan, tetapi juga bagian dari cerita dan identitas.
Proses kreatif di tengah perkembangan zaman ini menunjukkan kepada kita bahwa fashion adalah medium ekspresi yang kuat. Mahasiswa DFT PCU membuktikan bahwa mereka siap mengarungi industri fashion dengan nilai-nilai yang dalam dan pemahaman yang luas.
Akhirnya, pergelaran Innofashion Show 7 menjadi bukti nyata bahwa talenta muda Indonesia memiliki potensi untuk bersinar di panggung internasional. Dengan memadukan tradisi dan inovasi, mereka siap memberikan warna baru dalam dunia fashion yang penuh tantangan ini.
Dari kampus menuju catwalk, kita berharap agar karya-karya ini dapat menjangkau lebih banyak orang dan menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Melalui inovasi berkelanjutan dan penghargaan terhadap warisan budaya, dunia fashion Indonesia akan semakin menjanjikan di masa depan.