www.portalkabar.id – Inisiator Istighosah Kubro dan Tahlil Akbar, KH Asep Saifuddin Chalim, mengumumkan bahwa acara yang direncanakan pada 3 September tidak akan lagi berlangsung di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya. Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan keamanan pasca kerusuhan yang terjadi sebelumnya di lokasi tersebut, serta untuk menjaga ketenangan masyarakat.
Kiai Asep menjelaskan bahwa semua persiapan untuk istighosah telah dilakukan dengan baik, termasuk pendanaan yang sepenuhnya ditanggungnya. Namun, pihak-pihak penting seperti Gubernur, Pangdam, dan Kapolda meminta agar acara tersebut dipindahkan demi keamanan dan ketentraman masyarakat.
Ia kemudian mengumumkan lokasi baru untuk acara tersebut, yakni di kompleks Yayasan Amannatul Ummah yang berada di Siwalankerto, Surabaya. Istighosah dan Tahlil Akbar dijadwalkan berlangsung mulai pukul 08.00 WIB, dan diharapkan dihadiri oleh ribuan orang serta ratusan ulama.
Acara ini bertujuan mendoakan para korban yang tenggelam dalam kerusuhan, termasuk Ananda Affan Kurniawan. Selain itu, Kiai Asep berharap agar melalui istighosah ini, bangsa Indonesia senantiasa dilindungi dari segala bentuk provokasi dan kebencian yang dapat mengganggu ketentraman.
Dia juga menekankan bahwa keselamatan bangsa perlu dijaga agar terhindar dari aneka tantangan, termasuk fitnah dan adu domba. Dengan demikian, diharapkan negara dapat berfungsi dengan lebih baik dan kondusif.
Proses Persiapan dan Perpindahan Lokasi Acara yang Memperhatikan Keamanan
Kiai Asep mengisyaratkan bahwa meski ada perubahan lokasi, semangat dari istighosah dan tahlil tetap terjaga. Keseluruhan acara dirancang dengan cermat demi memastikan suara masyarakat dapat didengar.
Dengan memindahkan lokasi ke tempat yang lebih aman, diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Hal ini menunjukkan respons cepat para pemangku kepentingan dalam menjaga stabilitas dan keamanan.
Penyampaian doa dan harapan melalui istighosah diharapkan bisa menjadi ikhtiar bersama untuk mengembalikan kepercayaan dan kedamaian di masyarakat. Setiap peserta diajak untuk mendoakan agar bangsa ini selalu dalam lindungan Tuhan dan terhindar dari kerusuhan yang merugikan semua pihak.
Kiai Asep menegaskan bahwa acara kali ini adalah bagian dari upaya kolektif untuk menjaga ketenangan dan kesejahteraan bangsa. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk turut berpartisipasi dan menyampaikan doa agar situasi segera membaik.
Perubahan lokasi ini juga menunjukkan respons kedua pihak, baik Kiai Asep sendiri sebagai inisiator maupun otoritas keamanan, yang berkomitmen untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan ketenangan bagi seluruh masyarakat yang ada di sekitar.
Harapan dan Doa untuk Indonesia yang Damai dan Sejahtera
Kiai Asep maupun pihak ulama lainnya berharap bahwa Indonesia akan kembali ke kondisi yang aman dan sejahtera. Ihtiar ini melalui istighosah diharapkan mampu menghadirkan rasa damai bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dalam acara ini, selain mendoakan para korban kerusuhan, Kiai Asep juga meminta perlindungan kepada Tuhan agar tidak ada lagi isu-isu provokatif yang dapat menimbulkan perpecahan di dalam masyarakat. Harapan ini seiring dengan upaya pemerintah yang berusaha keras untuk mewujudkan Indonesia yang adil dan makmur.
Sebagai bentuk dukungan, Kiai Asep mengajak semua elemen masyarakat untuk menyatukan langkah dan doa demi kelangsungan dan kesejahteraan negara. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan Indonesia akan dapat menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Bersama dengan para ulama, Kiai Asep berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kedamaian, sambil terus mendoakan agar pemerintah dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dia optimis, jika masyarakat bersatu, maka banyak hal positif yang dapat dicapai bersama.
Kiai Asep juga akan mengajak para santri dan masyarakat untuk bersama-sama mendukung langkah-langkah tegas dari aparat yang diambil untuk menangani segala bentuk ancaman pada keamanan publik. Sinergi ini diharapkan bisa menjadi pelindung bagi negara dari berbagai ancaman yang ada.
Pentingnya Keterlibatan Semua Pihak dalam Mewujudkan Ketentraman Masyarakat
Ketua Laskar Santri Nusantara, H Mohaimin, juga menggarisbawahi bahwa kegiatan ini adalah bentuk inisiatif yang digagas oleh Kiai Asep dan ulama lainnya. Ia meyakini dengan adanya kolaborasi yang baik, Indonesia akan kembali kondusif.
Mohaimin menjelaskan bahwa keamanan dan kedamaian di suatu negara sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Ketika Indonesia dalam keadaan damai, maka otomatis kesejahteraan masyarakat akan terjamin.
Sebagai bagian dari komunitas, masyarakat diimbau untuk hadir dan berpartisipasi dalam acara ini. Diperkirakan, sekitar seribu orang akan hadir, termasuk ratusan kiai yang ingin memberikan dukungan moral terhadap upaya menjaga keamanan dan kedamaian di daerah.
Hasil dari istighosah ini bukan hanya sekadar acara ritual, tetapi juga merupakan momentum untuk memperkuat persatuan bangsa. Mohaimin berharap semua elemen masyarakat dapat mengambil bagian, menyuarakan harapan, dan berdoa untuk masa depan yang lebih baik.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan lahir lebih banyak inisiatif serupa dari para pemimpin serta anggota masyarakat untuk terus menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Ketulusan hati untuk berdoa dan berupaya menjaga kedamaian tentunya akan menjadi investasi untuk masa depan yang cerah.
