• Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
Selasa, 8 Juli 2025
  • Login
No Result
View All Result
Portalkabar.id
  • Home
  • Politik
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Peristiwa
  • Home
  • Politik
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Peristiwa
No Result
View All Result
Portalkabar.id
No Result
View All Result

Harmoni Budaya, Spiritualitas, dan Pariwisata Geografis

Harmoni Budaya, Spiritualitas, dan Pariwisata Geografis

BacaJuga

Dapur Umum Mandiri Warga Ngaban Bantu Ratusan Korban Banjir di Sidoarjo

Dapur Umum Mandiri Warga Ngaban Bantu Ratusan Korban Banjir di Sidoarjo

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Polres Mojokerto Kota Selenggarakan Donor Darah dan Baksos

Peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Polres Mojokerto Kota Selenggarakan Donor Darah dan Baksos

www.portalkabar.id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro baru-baru ini menggelar prosesi sakral Ruwatan Murwakala yang berlangsung di kawasan wisata Kayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Geopark Bojonegoro 2025, yang bertujuan menggabungkan kekayaan budaya lokal dengan pengembangan potensi geowisata dalam upaya mendapat pengakuan sebagai UNESCO Global Geopark.

Prosesi ruwatan lebih dari sekadar seremoni; ia mencerminkan nilai-nilai filosofis yang melekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Tradisionalisme ini menegaskan bahwa ruwatan adalah sebuah upacara spiritual yang dimaksudkan untuk membebaskan seseorang dari “sukerta”, sebuah istilah yang sering dikaitkan dengan kesialan atau ketidaksesuaian dalam hidup.

Secara lebih khas, ruwatan juga dianggap sebagai sarana penyucian diri yang bertujuan untuk memulihkan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan Yang Maha Esa. Proses ini mengajak individu untuk memahami posisi dan peran mereka dalam menjaga keseimbangan spiritual dan moral di dunia ini.

Ruwatan belakangan ini dipandang tidak hanya sebagai ritual keagamaan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian nilai-nilai kearifan lokal yang menekankan pentingnya introspeksi, etika, dan tanggung jawab sosial di tengah masyarakat.

Kegiatan berlangsung dengan khidmat dan semarak, diikuti oleh 100 peserta sukerta dari total 170 peserta yang datang dari berbagai daerah di Kabupaten Bojonegoro. Ruwatan dipimpin oleh dalang ternama, Kyai Ngaesan Hadi Purwocarito, yang menampilkan pagelaran wayang kulit yang berfungsi ganda sebagai hiburan dan media pendidikan spiritual.

Kegiatan ini diselenggarakan tanpa dipungut biaya dan terbuka untuk masyarakat umum sebagai bentuk pelayanan sosial dan budaya. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, hadir langsung dalam acara tersebut bersama istri, Cantika Wahono, serta Wakil Bupati Nurul Azizah dan suami, Budi Jatmiko, serta jajaran pejabat daerah lainnya.

Ruwatan juga menjadi puncak dari rangkaian kegiatan budaya dalam Festival Geopark, yang diawali dengan pengambilan minyak bumi tradisional dari sumur tua Wonocolo—salah satu titik penting dalam geologi Bojonegoro. Minyak yang dihasilkan disemayamkan di Pendopo Kayangan Api, menandakan adanya hubungan simbolis antara kekayaan alam dan spiritualitas masyarakat setempat.

Di malam harinya, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama dan pembacaan sholawat, mencerminkan harmonisasi antara budaya Jawa dan nilai-nilai Islam yang telah mengakar di tengah masyarakat Bojonegoro. Kombinasi ini menunjukkan bahwa kedua tradisi dapat hidup berdampingan dalam suasana yang penuh harmonis.

Makna Filosofis di Balik Prosesi Ruwatan

Ruwatan memiliki arti yang mendalam dan menyimpan banyak makna filosofis terkait dengan kehidupan manusia. Dalam konteks ini, ritual ruwatan berfungsi untuk membersihkan diri dari hal-hal negatif yang dipercaya dapat mengganggu keseimbangan hidup. Kegiatan ini membangkitkan kesadaran akan pentingnya spiritualitas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Ritual ini berakar dari ajaran kosmologi Jawa, yang menjelaskan bahwa kehidupan manusia adalah bagian dari tatanan yang lebih besar. Dalam pandangan ini, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan antara diri sendiri, alam, dan hubungan dengan Sang Pencipta. Ini membuat prosesi menjadi lebih relevan, bahkan dalam konteks kehidupan modern.

Melalui ruwatan, peserta diingatkan untuk selalu introspektif dan mematuhi norma-norma sosial yang dianut masyarakat. Ritual ini juga mengajak individu untuk hidup selaras dengan budaya dan tradisi yang telah diwariskan, dan menjadikannya sebagai panduan bagi kehidupan sehari-hari.

Dalam suasana puncak acara, para peserta bersama-sama menjalankan ritual dengan penuh rasa khidmat. Ini menunjukkan komitmen masyarakat untuk menjaga tradisi serta menyampaikan pesan moral yang terkandung dalam ruwatan. Masyarakat berperan aktif dalam melestarikan warisan budaya dan memberi makna lebih dalam pada kegiatan spiritual ini.

Peran Pemerintah dalam Pelestarian Budaya Lokal

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro memiliki peran penting dalam mendukung pelestarian budaya lokal melalui penyelenggaraan acara seperti Ruwatan Murwakala. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Welly Fitrama, menekankan komitmen pemerintah untuk melindungi warisan budaya dan memperkuat identitas lokal. Dukungan masyarakat sangat vital dalam mengukuhkan posisi Kayangan Api sebagai calon geosite global.

Pemerintah tidak hanya berupaya untuk melestarikan budaya, tetapi juga mempromosikannya sebagai pilar dalam pengembangan geopark. Festival Geopark diharapkan dapat menjadikan kebudayaan sebagai daya tarik wisata yang kuat, sehingga lebih banyak orang mengenal dan menghargai budaya lokal Bojonegoro.

Melalui program-program seperti ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga tradisi dan nilai-nilai lokal. Ini termasuk upaya mendorong generasi muda untuk lebih mengenal dan memahami warisan budaya yang mereka miliki.

Ke depannya, diharapkan acara serupa dapat diadakan secara rutin sebagai bagian dari agenda wisata daerah. Dengan demikian, masyarakat dan pemerintah dapat bersinergi dalam melestarikan dan mempromosikan kebudayaan lokal, yang juga berfungsi untuk memperkuat kebersamaan dalam komunitas.

Keseimbangan Antara Tradisi dan Modernitas

Peningkatan kesadaran akan pentingnya tradisi dan budaya lokal juga sejalan dengan perkembangan modernitas. Dalam banyak aspek, keduanya dapat berjalan seiring dan saling mendukung. Ruwatan Murwakala menjadi contoh nyata bahwa bahkan dalam kemajuan zaman, tradisi dapat tetap eksis dan dihargai oleh masyarakat.

Bupati Setyo Wahono menekankan bahwa ruwatan merupakan pengingat akan pentingnya kearifan lokal dan spiritualitas. Melalui upacara ini, segala elemen komunitas diharapkan menjunjung tinggi nilai-nilai gotong royong dan menjaga jati diri sebagai bagian dari budaya Jawa yang berharga.

Dengan adanya program-program pelestarian budaya, warga diharapkan dapat belajar untuk mengintegrasikan nilai-nilai lokal dengan cara hidup modern. Ini tidak hanya akan menjaga warisan budaya, tetapi juga memperkuat karakter masyarakat Bojonegoro yang berakar pada tradisi.

Akhirnya, dengan cara ini, masyarakat Bojonegoro akan terlahir sebagai komunitas yang tidak hanya mengenal sejarah dan budayanya, tetapi juga terbuka terhadap dunia yang lebih luas. Ini merupakan harapan bersama agar warisan budaya tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman.

Previous Post

Pungkasi Bulan Bung Karno, PDIP Jatim Selenggarakan Soekarno Run di Tiga Lokasi

Next Post

Pelaku Pembunuhan Gresik Tertangkap Saat Tidur di Kebun

Rekomendasi

ASN Disdagkopum Bojonegoro Diberhentikan, Berikut Alasannya

ASN Disdagkopum Bojonegoro Diberhentikan, Berikut Alasannya

Palmeiras vs Chelsea; Waspadai Ancaman Palsu Cole Palmer

Palmeiras vs Chelsea; Waspadai Ancaman Palsu Cole Palmer

Dua Petinggi Energi Jadi Otak Penjualan Solar Ilegal

Dua Petinggi Energi Jadi Otak Penjualan Solar Ilegal

Deltras FC Telah Sepakat dengan Tiga Pemain Asing

Deltras FC Telah Sepakat dengan Tiga Pemain Asing

Pria Sidoarjo Ditangkap di Mojokerto karena Curi Motor Kekasih yang Dikenal di Medsos

Pria Sidoarjo Ditangkap di Mojokerto karena Curi Motor Kekasih yang Dikenal di Medsos

Kredit Fiktif Ponorogo, Dua Tersangka Baru Dijerat UU Tipikor

Kredit Fiktif Ponorogo, Dua Tersangka Baru Dijerat UU Tipikor

Mantan Bek Persebaya Ikut Bergabung dengan Bhayangkara FC bersama Paul Munster

Mantan Bek Persebaya Ikut Bergabung dengan Bhayangkara FC bersama Paul Munster

Sidebar

Kategori

  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Olahraga
  • Peristiwa
  • Politik
Portalkabar.id

© 2025 Portalkabar.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin tanpa izin tertulis.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

Media Social

No Result
View All Result
  • Home
  • Politik
  • Olahraga
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Peristiwa

© 2025 Portalkabar.id. Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin tanpa izin tertulis.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In