www.portalkabar.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Ning Lia Istifhama, memberikan respon tegas terhadap ajakan demonstrasi yang direncanakan pada 3 September 2025 di Kantor Gubernur Jawa Timur. Menurutnya, seruan tersebut tidak mencerminkan suara mayoritas masyarakat Jawa Timur yang selama ini hidup dalam suasana produktif dan harmonis.
Ning Lia menegaskan, keadaan di Jawa Timur saat ini berada dalam kondisi baik. Ia mencermati adanya upaya oleh segelintir orang untuk menyebarluaskan opini yang mengklaim adanya masalah besar di provinsi ini.
“Situasi di Jatim sangat stabil. Hanya segelintir pihak yang mencoba menggoyahkan kedamaian tersebut dengan isu-isu yang tidak berdasar,” ujarnya melalui pernyataan tertulis.
Di tengah kondisi yang tenang, Ning Lia mengungkapkan pandangannya bahwa ajakan demonstrasi justru dapat merugikan masyarakat yang sedang beraktivitas. Ia mengharapkan agar semua pihak lebih bijaksana dalam merespons situasi ini.
Analisis Terkait Tujuan dan Dampak Ajakan Demo
Menurut Ning Lia, ajakan untuk mengadakan demonstrasi pada hari kerja hanya akan mengganggu aktivitas masyarakat yang sedang produktif. Masyarakat, lanjutnya, lebih memilih fokus pada pekerjaan dan bukan pada aksi unfaedah yang tidak memberikan kontribusi positif.
Lebih lanjut, ia mengidentifikasi anggapan bahwa ajakan tersebut mungkin dipicu oleh kepentingan tertentu yang bukan untuk kesejahteraan umum. Aksi semacam ini, tegasnya, hanya akan memperburuk kondusivitas yang telah terjalin.
“Kita harus waspada terhadap berita dan ajakan yang tidak bertanggung jawab. Masyarakat wajib mengevaluasi kebenaran informasi sebelum mengambil tindakan,” imbuhnya.
Ning Lia meyakini bahwa di masa seperti ini, masyarakat harus bersyukur atas kemajuan yang telah dicapai. “Mari kita fokus pada hal-hal yang membangun, bukan menggoyang stabilitas yang sudah ada,” tambahnya.
Seruan untuk tidak terprovokasi ini mengingatkan kita semua tentang pentingnya persatuan dan semangat kerja sama. Menghadapi berbagai isu yang muncul, masyarakat diharapkan tetap bijak dan tidak mudah dipengaruhi.
Pentingnya Dukungan Terhadap Pemimpin Daerah
Ning Lia juga menekankan pentingnya dukungan terhadap kepemimpinan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Ia menilai bahwa Khofifah telah melakukan banyak hal untuk kemajuan provinsi, dan wajar jika masyarakat memberi dukungan kepadanya.
“Ibu Khofifah telah memperlihatkan dedikasi dan usaha keras dalam memimpin Jawa Timur. Oleh karena itu, mari kita dukung langkah-langkahnya dalam menciptakan provinsi yang lebih baik,” ujar Ning Lia.
Warga yang sependapat dengan pandangan ini semakin banyak. Banyak dari mereka beranggapan bahwa isu dan tudingan yang tidak produktif hanya akan melemahkan potensi besar Jatim.
“Dengan dukungan untuk Ibu Khofifah, kita dapat mencetak lebih banyak prestasi untuk Jatim ke depannya,” jelasnya. Komentar positif ini juga mulai ramai di media sosial, menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih pendekatan yang konstruktif.
Momen ini menjadi peluang bagi semua warga untuk bersatu dan berkontribusi pada kemajuan daerah tanpa membiarkan diri terjebak dalam provokasi yang tidak membangun.
Respons Masyarakat terhadap Isu Demonstrasi
Respon masyarakat atas ajakan demonstrasi yang viral di media sosial pun variatif. Banyak netizen menunjukkan ketidaksetujuan mereka terhadap seruan tersebut, menekankan bahwa Jatim dalam keadaan baik dan tidak membutuhkan gerakan unjuk rasa.
Salah satu pengguna media sosial menuliskan bahwa kondisi Jatim sangat stabil dan hanya pihak-pihak tertentu yang berusaha merusak ketenteraman tersebut. Pandangan ini mencerminkan mayoritas suara warga yang tidak ingin terpengaruh oleh isu yang berpotensi menciptakan kegaduhan.
Berbagai komentar positif yang muncul di akun sosmed menambah keyakinan bahwa masyarakat ingin menjaga kedamaian. “Kita harus bahu-membahu, bukan malah menciptakan kekacauan,” ujar salah satu netizen.
Ning Lia pun yakin bahwa masyarakat memiliki semangat yang tinggi untuk terus berkontribusi pada pembangunan daerah tanpa terprovokasi oleh ajakan yang tidak membawa manfaat. “Produktivitas masyarakat adalah hal yang utama,” katanya.
Kesadaran kolektif ini diharapkan dapat menjadi filter bagi informasi yang diterima masyarakat, sehingga dapat meminimalisir pengaruh negatif dari ajakan yang tidak relevan.