www.portalkabar.id – Yogyakarta menjadi saksi duka mendalam yang melanda Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah kehilangan dua mahasiswa yang gugur dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara. Kecelakaan tragis ini terjadi ketika kapal yang mereka tumpangi terbalik di perairan Debut pada 1 Juli 2025, meninggalkan jejak kesedihan bagi seluruh komunitas akademik.
Mahasiswa tersebut adalah Septian Eka Rahmadi dari Fakultas Teknik dan Bagus Adi Prayogo dari Fakultas Kehutanan. Keduanya dikenal sebagai sosok yang berdedikasi, berkomitmen pada pengabdian masyarakat, dan memiliki visi besar untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Kegiatan doa bersama diadakan sebagai bentuk penghormatan dan dukacita atas meninggalnya dua putra terbaik bangsa ini. Dihadiri oleh pimpinan universitas, senat akademik, dewan guru besar, dan sivitas akademika, acara tersebut berlangsung dalam suasana yang khidmat dan berkesan.
Kesedihan yang Melanda Keluarga Besar UGM
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kehilangan tersebut. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa semangat dan dedikasi kedua mahasiswa tersebut akan terus hidup di hati keluarga dan seluruh sivitas akademika UGM.
Sepanjang acara, banyak kenangan indah mengenai kedua mahasiswa tersebut dibagikan. Mereka dikenang bukan hanya sebagai mahasiswa, tetapi juga sebagai pemimpin muda yang memiliki impian untuk menciptakan perubahan sosial yang lebih baik.
Rektor Ova Emilia juga berterima kasih kepada masyarakat setempat, pemerintah daerah, dan alumni yang telah berperan aktif dalam proses pencarian dan pemulangan jenazah ke daerah asal. Semua dukungan tersebut menjadi wujud kekompakan dan solidaritas dalam menghadapi situasi yang penuh emosi ini.
Peranan Penting Kegiatan KKN-PPM dalam Pemberdayaan Masyarakat
KKN-PPM merupakan program yang diadakan setiap tahun oleh UGM dalam rangka memberdayakan masyarakat di berbagai wilayah. Kegiatan ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmu yang mereka peroleh dalam konteks nyata. Namun, insiden ini menggugah kesadaran akan pentingnya keselamatan dan persiapan yang matang dalam setiap kegiatan lapangan.
Melalui KKN, mahasiswa tidak hanya belajar tentang teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan, yang menjadi pengalaman berharga bagi mereka. Pengabdian seperti ini diharapkan dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara mahasiswa dan masyarakat.
Dari insiden ini, diharapkan UGM akan lebih memperhatikan aspek keselamatan dalam setiap program KKN ke depannya. Kegiatan tersebut harus dilaksanakan dengan pertimbangan matang agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dampak Emosional dan Psykologis Terhadap Mahasiswa
Kepergian dua mahasiswa ini tidak hanya meninggalkan luka yang mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi rekan-rekan mereka di kampus. Banyak siswa yang merasa kehilangan sosok panutan dan teman dekat, yang selama ini saling mendukung dalam kegiatan akademik.
Bagi mahasiswa yang masih menjalankan tugas di berbagai daerah, insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga diri dan satu sama lain. Hal ini menciptakan rasa solidaritas dan saling menjaga di antara sesama teman seangkatan.
Untuk itu, pembekalan mental dan emosional sebelum melakukan pengabdian menjadi semakin krusial. Sekolah harus memfasilitasi diskusi mengenai kesehatan mental agar mahasiswa tetap siap secara psikologis di lapangan.
Harapan dan Doa untuk Masa Depan
Acara doa bersama juga berfungsi sebagai momentum untuk mendorong semangat pengabdian di kalangan mahasiswa. Rektor UGM berharap agar semua mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan KKN-PPM tetap diberikan kesehatan dan kekuatan untuk melanjutkan misi pengabdian mereka kepada masyarakat.
Beliau menekankan bahwa meskipun dua mahasiswa ini telah pergi, jejak pengabdian mereka akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi mendatang. Pengabdian bukan hanya sekadar tugas, tetapi adalah panggilan hati untuk membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain.
Kiranya, semangat perubahan dan pengabdian ini tetap terjaga demi masa depan Indonesia yang lebih baik. Setiap aksi nyata yang dilakukan mahasiswa harus diiringi dengan komitmen untuk menciptakan dampak positif di masyarakat.