www.portalkabar.id – Surabaya kembali menjadi sorotan dalam industri mode dengan gelaran Soerabaia Fashion Trend (SFT) 2025 yang menampilkan karya-karya 30 desainer berbakat. Acara yang diselenggarakan oleh Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Surabaya ini berlangsung dari 17 hingga 20 Juli 2025 di Ciputra World Surabaya, mengundang antusiasme yang tinggi di kalangan pencinta fashion dan masyarakat umum.
Di antara berbagai koleksi yang dipamerkan, desainer Yunita Kosasih menarik perhatian dengan karya berjudul Still I Shine. Koleksi ini adalah hasil kolaborasi yang melibatkan anak-anak dari Rumah Prestasi, menyampaikan pesan mendalam tentang keberanian dan keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Yunita menjelaskan bahwa koleksinya bertujuan untuk merayakan keindahan dari ekspresi seni yang tulus. Ia menciptakan busana yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna dan refleksi dari pengalaman hidup yang beragam, terutama di kalangan anak-anak.
Melalui koleksi ini, keanggunan bertemu dengan tekstur lembut dan struktur yang tegas, menciptakan pernyataan visual yang kuat. Setiap busana menggambarkan kisah yang menggugah tentang ketahanan, imajinasi, serta perjalanan emosional yang dialami anak-anak tersebut.
Desainer Elly Virgo juga tampil menonjol dengan koleksi bertajuk Abyssal Bloom, yang terinspirasi oleh keindahan laut dalam serta akar budaya Nusantara. Koleksi ini menghidupkan narasi antara kedalaman samudera dan kekayaan tradisi Indonesia dengan sentuhan yang modern.
“Dalam busana ini, motif-motif yang terinspirasi dari alam laut ditransformasikan dengan teknik tenun lurik dan batik berpewarna alami,” kata Elly. Warna-warna yang dipilih, seperti biru laut dan hijau pirus, menambah kedalaman pada karya yang sarat akan makna ini.
Potongan busana dalam Abyssal Bloom dirancang untuk mengalir bebas namun tetap menonjolkan bentuk yang tegas, menggambarkan karakter perempuan Indonesia yang lentur dan kuat. Setiap detailnya merayakan keanggunan serta keindahan alami yang diambil dari laut dan budaya lokal.
Elly menambahkan bahwa motif tersebut terinspirasi dari kerang dan arus laut, dipadukan dengan elemen etnik yang modern. Ini menunjukkan keterhubungan yang mendalam antara fashion dan lingkungan, serta menyoroti pentingnya mempertahankan identitas budaya dalam setiap karya.
Peran SFT Sebagai Pusat Kreativitas Mode di Surabaya
Soerabaia Fashion Trend 2025 merupakan edisi tahunan ketiga yang diadopsi oleh IFC Surabaya. Dengan tema besar “Is It Art Yet?”, SFT bertujuan untuk menjelajahi batasan antara seni dan fashion, menciptakan ruang untuk eksplorasi kreatif yang lebih mendalam dalam industri ini.
Tahun ini, SFT mengusung pendekatan minimalis dengan format trunk show yang intim, sehingga memberikan pengalaman yang lebih dekat bagi penonton. Tanpa panggung utama, penonton dapat lebih fokus pada detail setiap busana, sekaligus menikmati keunikan tiap karya yang ditampilkan.
Acara ini juga memperluas jangkauan kegiatan dengan melibatkan kompetisi fashion, workshop, serta talkshow yang inspiratif. Ini menjadikan SFT bukan sekadar ajang peragaan busana, tetapi juga sebagai platform bagi para pelaku industri untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Melalui kolaborasi dengan Hi! Market, SFT menciptakan ruang bagi seniman dan desainer untuk saling berinteraksi dan berbagi ide. Keterlibatan berbagai pihak menciptakan atmosfer yang hidup dan dinamis, menjadikan SFT sebagai acara menarik yang ditunggu setiap tahun.
Dalam acara ini, penonton dan peserta dapat mengeksplorasi berbagai aspek mode, dari desain hingga produksi, dan bagaimana semua itu terhubung dengan kebudayaan. Ini adalah langkah penting dalam mendukung perkembangan industri mode lokal yang berkelanjutan.
Koneksi antara Seni dan Fashion dalam SFT 2025
SFT 2025 menjadi sarana penting dalam menjembatani seni dan fashion, di mana kedua elemen ini saling melengkapi. Melalui berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif, acara ini mendorong pemahaman yang lebih dalam terhadap nilai estetika dalam setiap karya yang dipamerkan.
Pameran ini bukan hanya tentang busana, tetapi juga tentang sudut pandang artistik yang diungkapkan oleh setiap desainer. Dengan berfokus pada interpretasi seni, penonton diajak untuk merenungkan makna di balik desain yang ditampilkan.
Kreativitas para desainer dalam mengkombinasikan elemen-elemen tradisional dan modern menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Hal ini merupakan cerminan dari budaya dan identitas yang terus berkembang, serta memberikan ruang bagi inovasi dalam dunia mode.
SFT juga berfungsi sebagai platform untuk menunjukkan keberagaman estetika dalam fashion, merayakan perbedaan yang ada di masyarakat. Ini penting dalam menciptakan kesadaran akan pentingnya inklusivitas dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam desain busana.
Dengan demikian, SFT bukan sekadar ajang untuk memperkenalkan koleksi baru, tetapi juga sebagai sebuah gerakan yang menggerakkan pemikiran dan diskusi di kalangan publik. Ini adalah langkah maju yang positif dalam memajukan industri mode di Indonesia.
Menggali Potensi Desainer Muda di Surabaya
SFT 2025 menawarkan platform yang bermanfaat bagi desainer muda untuk menampilkan bakat dan kreativitas mereka. Acara ini membantu mendorong karier mereka, memberikan kesempatan untuk berkolaborasi dengan desainer senior, dan mendapatkan wawasan berharga dari para ahli di industri.
Melalui kompetisi yang diadakan, desainer muda dapat memamerkan karya-karya inovatif dan mendapatkan pengakuan dari publik. Ini bisa menjadi titik awal yang signifikan dalam perjalanan karier mereka di dunia mode.
Kolaborasi yang terjalin selama acara juga menjadi sarana untuk membangun jaringan yang lebih luas. Ini penting dalam menciptakan komunitas kreatif yang saling mendukung dan berkontribusi terhadap perkembangan industri fashion lokal.
Dengan potensi besar yang dimiliki Surabaya, SFT berperan sebagai katalisator untuk menciptakan lebih banyak peluang bagi desainer lokal. Ini tidak hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi ekonomi kreatif secara keseluruhan.
Momen seperti ini diharapkan dapat menginspirasi generasi baru untuk menjelajahi lebih dalam dunia fashion. Sebuah tantangan bagi desainer muda untuk tidak hanya berinovasi, tetapi juga berkontribusi dalam melestarikan budaya dan tradisi yang ada.