www.portalkabar.id – Kepolisian Resort Bangkalan berhasil menangkap seorang pelaku begal berinisial FAW, seorang pria berusia 22 tahun yang tinggal di Dusun Jaddih Timur, Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Pelaku ini dikenal sering beraksi di kawasan Jembatan Suramadu dan sekitar Universitas Trunojoyo Madura (UTM), sehingga menimbulkan berbagai keresahan di masyarakat setempat.
Penangkapan FAW berlangsung pada hari Senin, 30 Juni 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, di Desa Jaddih. Penangkapan ini terjadi setelah FAW diduga melakukan aksi begal pada 27 Juni di dekat UTM, di mana ia mengancam korbannya dengan senjata tajam yang membahayakan.
“Pelaku mengancam korban dengan senjata tajam jenis celurit. Tindakan ini membuat korban ketakutan sehingga meninggalkan kendaraannya,” ujar Kasatreskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi, dalam keterangan persnya.
Setelah menangkap FAW, pihak kepolisian menemukan bahwa ia tidak beraksi sendirian. Terdapat beberapa rekannya yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), menambah kompleksitas kasus ini. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa FAW telah terlibat dalam beberapa aksi begal di lima lokasi berbeda.
“Komplotan ini tengah kami buru. Dua orang lainnya sudah kami tetapkan sebagai DPO,” tambah AKP Hafid. Penelitian lebih lanjut mengungkap bahwa pelaku telah menimbulkan banyak kepanikan di kawasan tersebut.
Profil dan Latar Belakang Pelaku Begal di Bangkalan
FAW adalah individu yang dikenal oleh masyarakat setempat, terutama di daerah tempat tinggalnya. Ia berasal dari keluarga biasa dan tidak menunjukkan tanda-tanda perilaku kriminal sebelumnya. Namun, alasan di balik tindakan kriminalnya belum sepenuhnya jelas.
Beberapa saksi mengatakan bahwa FAW tampak berperilaku normal, namun ada perubahan besar setelah ia terlibat dengan orang-orang yang mempunyai niat jahat. Seringkali, pengaruh lingkungan dan teman sebaya mempengaruhi keputusan seseorang untuk terlibat dalam tindakan kriminal.
Dalam kasus ini, FAW tampaknya terpengaruh oleh teman-teman sejawat yang juga terlibat dalam kegiatan kriminal. Penyidik akan menggali lebih dalam untuk memahami jaringan kriminal yang mungkin ada di sekitarnya.
Lebih lanjut, pihak kepolisian berharap penangkapan ini dapat mengurangi aksi begal di wilayah tersebut. Kehadiran petugas yang aktif dan responsif di lapangan menjadi penopang penting dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat.
Berdasarkan pengakuan FAW, ada beberapa lokasi di mana mereka sering melakukan aksinya. Ini menunjukkan bahwa mereka sudah merencanakan dengan matang setiap tindak kejahatan yang dilakukan.
Reaksi dan Kepanikan Masyarakat terhadap Kejahatan Begal
Penangkapan begal ini membawa angin segar bagi warga yang selama ini merasa terancam oleh tindakan kriminal di sekitar mereka. Kepanikan semakin meluas karena aksi pembegalan sering dilakukan secara berkelompok dan dengan kekerasan yang cukup brutal.
Beberapa warga mengaku, tindakan kriminal seperti ini membuat mereka ragu untuk beraktivitas di luar, terutama setelah gelap. Pembegalan tidak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga mengganggu kesejahteraan psikologis masyarakat.
Banyak yang berharap dengan ditangkapnya FAW, polisi akan mengintensifkan patrolinya di area rawan kejahatan. Keberadaan polisi bisa membuat masyarakat merasa lebih aman dan nyaman saat menjalani aktivitas sehari-hari.
Kepolisian setempat menyadari bahwa tindakan tegas diperlukan untuk memberantas kejahatan ini. Masyarakat diimbau untuk melaporkan setiap kejadian mencurigakan agar tindakan cepat dapat diambil.
Dukungan dari masyarakat sangat penting dalam memberantas kejahatan. Tingkat kewaspadaan yang tinggi diharapkan dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya kasus serupa di kemudian hari.
Langkah-langkah Pencegahan untuk Menanggulangi Kejahatan Begal di Masa Depan
Pihak kepolisian telah memulai program-program pencegahan yang lebih proaktif dalam mengatasi masalah begal. Salah satu langkah awal adalah memberikan sosialisasi tentang keamanan kepada masyarakat setempat.
Kegiatan ini mencakup pelatihan tentang cara mengenali tanda-tanda akan terjadinya kejahatan dan langkah-langkah yang harus diambil ketika menghadapi situasi berbahaya. Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengurangi aksi kejahatan.
Penyuluhan secara berkala diharapkan mampu membekali masyarakat dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Dengan berdayakan masyarakat, diharapkan mereka dapat menjadi bagian dari solusi untuk menanggulangi kejahatan.
Kepolisian juga akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat untuk mendirikan jaringan keamanan lingkungan. Hal ini bertujuan menciptakan komunikasi yang lebih baik antar warga dan kepolisian.
Dari tanggapan awal masyarakat, banyak yang menunjukkan antusiasme untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kesediaan mereka untuk bekerja sama adalah langkah positif menuju terciptanya lingkungan yang lebih aman dan nyaman.