www.portalkabar.id – Randel Fredericky, seorang atlet karate muda asal Kediri, kembali membuat bangga Indonesia dengan prestasinya. Dia akan mewakili negara dalam ajang bergengsi World Karate Federation (WKF) Karate 1 Series A yang dijadwalkan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada bulan Oktober mendatang.
Pada usia 23 tahun, Ricky adalah salah satu dari delapan atlet yang terpilih dari Jawa Timur. Keberhasilannya ini menjadi bukti kerja keras dan dedikasi yang telah ia tunjukkan selama ini dalam berlatih dan berkompetisi.
Walaupun telah memiliki pengalaman berkompetisi di tingkat internasional, Ricky tetap meluangkan waktu untuk berlatih dengan serius demi mencapai performa terbaik. Selama sebulan terakhir, ia berlatih hampir setiap hari dengan panduan pelatih dari perwakilan Inkanas, kecuali pada hari Sabtu.
“Intensitas latihan selama sebulan ini memang ditetapkan oleh pelatih dari Inkanas,” ungkap Ricky dengan semangat, saat berbicara mengenai persiapannya menjelang kejuaraan yang sangat dinanti-nantikan ini.
Awal Mula Perjalanan Karate Seorang Randel Fredericky
Perjalanan Ricky dalam dunia karate dimulai sejak dia masih duduk di bangku kelas 4 SD. Ketika itu, sang ayah, yang juga seorang pelatih karate, mendorongnya untuk mencoba olahraga bela diri ini.
“Saya mengikuti karate atas saran ayah saya,” tutur Ricky. Seiring berjalannya waktu dan banyaknya pengalaman yang didapat, kecintaannya terhadap karate pun semakin mendalam.
Selain meraih prestasi, Ricky kini berperan aktif dalam mewujudkan pengembangan karate di daerahnya. Dia mendirikan sebuah klub karate bernama Dojo Champions yang menjadi wadah bagi para pemuda yang ingin belajar karate.
Di Dojo Champions, Ricky tidak hanya melatih diri sendiri tapi juga melatih atlet-atlet muda di bawah naungan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kabupaten Kediri. Ini menunjukkan komitmennya terhadap olahraga yang telah membentuk diri dan karirnya.
Kontribusi Randel Fredericky dalam Pengembangan Karate di Kawasan
Ricky memiliki fokus utama dalam mempersiapkan kontingen karate Kabupaten Kediri untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025. Dengan pengalamannya, dia dianggap sebagai figur kunci bagi para atlet muda di daerahnya.
Ia berharap dapat membimbing dan mendorong semangat generasi muda untuk aktif di bidang olahraga, terutama karate. Menurutnya, keterlibatan dalam olahraga dapat membantu menciptakan karakter dan kedisiplinan pada anak-anak muda.
Kegiatan latihan di Dojo Champions pun diharapkan dapat memperkuat prestasi karate di Kabupaten Kediri. Ricky mencita-citakan adanya prestasi yang lebih tinggi untuk karate di daerahnya yang dapat mengharumkan nama Jawa Timur.
Melalui klub tersebut, Ricky juga berusaha menanamkan nilai-nilai sportivitas dan kerja sama dalam tim. Dia percaya bahwa konsistensi dalam berlatih akan menjadi kunci keberhasilan atlet muda ke depan.
Pencapaian dan Harapan di Masa Depan
Meski sibuk dengan berbagai kegiatan melatih, Ricky tetap menunjukkan konsistensi dalam meraih prestasi individu. Salah satu pencapaian terbaiknya adalah medali perak yang diraihnya pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh, yang merupakan salah satu momen penting dalam karirnya.
“Pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi yang saya berikan selama ini,” katanya. Medali perak ini menjadi bukti nyata bahwa semua upaya yang dilakukan tidak sia-sia.
Ricky juga memberikan pesan kepada para atlet muda agar tidak pernah putus asa dalam mengejar impian. “Yang terpenting adalah semangat dan konsistensi untuk terus berlatih,” tambahnya dengan penuh motivasi.
Dia berharap dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama anak-anak muda di Kediri dan daerah sekitarnya. “Semoga perjuangan dan dedikasi saya di dunia karate bisa memotivasi mereka,” ucap Ricky.
Dengan segala komitmennya dalam berlatih dan melatih, Ricky berharap karate di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, akan semakin berkembang dan melahirkan lebih banyak atlet berprestasi di kancah internasional. Dia percaya bahwa masa depan olahraga karate di Indonesia sangatlah cerah.
