www.portalkabar.id – Suasana rapat antara pengurus cabang olahraga (Cabor) dan anggota Komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (10/7/2025) berlangsung dalam suasana emosional. Banyak pengurus Cabor yang menyampaikan keluh kesah mengenai kondisi yang mereka alami, terutama menjelang pelaksanaan Porprov Jatim IX yang dinanti-nanti.
Salah satu pernyataan menonjol datang dari Ketua Cabor Wushu, Nita Dariyanti. Ia menyatakan bahwa Cabor yang dipimpinnya merasa terabaikan karena minimnya dukungan dari KONI Kabupaten Sidoarjo, menimbulkan kekecewaan mendalam di kalangan atlet dan pengurus.
Nita bahkan mengungkapkan rasa heran saat ia menolak tawaran dua kali lipat bonus dari daerah lain demi bertahan untuk Sidoarjo, hanya untuk mendapati sikap acuh tak acuh dari pihak KONI. Hal ini menunjukkan betapa sulitnya situasi yang dihadapi oleh para pengurus dan atlet saat ini.
Kondisi Terkini Para Pengurus Cabor di Sidoarjo
Berlanjut pada keluhan yang disampaikan Nita, ia membeberkan bahwa dana konsumsi baru dicairkan pada hari keempat pelaksanaan Porprov. Ditambah lagi, anggaran yang diberikan tidak sesuai dengan yang diajukan, menjadi masalah yang sangat mengganggu persiapan atlet.
Lebih jauh, Nita juga mengkritik kurangnya perhatian dari KONI terhadap dinamika lapangan. Ia merasakan, saat dibutuhkan upaya lobi untuk mempertahankan posisi dan meraih kemenangan, dukungan dari KONI sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali.
Serupa dengan suara Nita, Ketua Cabor Karate, Awan, turut mengungkapkan ketidakpuasannya. Ia menilai bahwa ketua KONI saat ini sulit dihubungi dan terkesan enggan memberikan dukungan yang diharapkan.
Kritik Terhadap Fasilitas dan Dukungan Kesehatan Atlet
Keluhan lain disampaikan oleh Ketua Cabor Gulat, Ika Adinda, yang menyoroti minimnya fasilitas kesehatan selama training center (TC) bagi para atlet. Menjelang Porprov, banyak atlet Gulat mengalami cedera, dan tidak adanya fasilitas terapis menambah kesulitan yang mereka hadapi.
Ika melanjutkan, dengan hanya mengandalkan BPJS Ketenagakerjaan yang hanya menanggung biaya pengobatan saat pertandingan, banyak atlet terpaksa mencari pengobatan sendiri. Hal ini tentu saja berdampak negatif pada mental dan performa mereka dalam kompetisi.
Fasilitas olahraga yang memadai sangat penting untuk mendukung performa atlet, dan Ika meminta agar penyediaan fasilitas fitness segera terlaksana. Ini akan sangat membantu para atlet dalam mencapai performa terbaik mereka.
Tanggapan dan Rencana Aksi dari DPRD Sidoarjo
Menanggapi keluhan yang disampaikan oleh para pengurus Cabor, Ketua Komisi D DPRD Sidoarjo, H. Dhamroni Chudlori, mengungkapkan komitmennya untuk membawa permasalahan tersebut kepada Bupati. Dia menekankan bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab dalam mencetak atlet yang berkualitas dan memiliki rasa memiliki terhadap Sidoarjo.
Dhamroni juga menyebutkan pentingnya melibatkan pengurus Cabor dalam struktur KONI, khususnya mereka yang telah berprestasi dan mendapatkan medali. Ini diharapkan bisa membawa pandangan yang lebih realistis tentang apa yang dibutuhkan oleh setiap Cabor.
Kontingen Kabupaten Sidoarjo sendiri mengirim 1.322 atlet untuk berkompetisi dalam 67 cabang olahraga di Porprov Jatim IX. Namun, mereka hanya berhasil meraih posisi ketiga, kalah dari Surabaya dan Kota Malang, meskipun dana yang digelontorkan mencapai Rp 16,5 miliar.
