www.portalkabar.id – Tradisi Petik Laut di Banyuwangi merupakan manifestasi rasa syukur yang mendalam dari para nelayan terhadap hasil tangkapan laut yang melimpah. Setiap tahun, ribuan warga dan wisatawan berkumpul untuk menyaksikan prosesi ritual yang telah berlangsung selama hampir seratus tahun ini.
Di Pantai Lampon, Desa Pesanggaran, masyarakat merayakan tradisi ini dengan penuh semangat. Pada tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa, mereka melakukan upacara sebagai ungkapan rasa syukur kepada laut dan doa agar selalu diberikan keselamatan dan rezeki.
Melalui prosesi ini, para nelayan berharap tidak hanya mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah, tetapi juga menjaga hubungan harmonis dengan alam. Berbagai ritual ditampilkan untuk menghormati laut yang telah menjadi sumber kehidupan mereka.
Sejarah dan Makna di Balik Tradisi Petik Laut
Tradisi Petik Laut di Lampon sudah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat setempat sejak tahun 1927. Ritual ini dilaksanakan sebagai rasa syukur dan harapan untuk keselamatan di lautan.
Selama prosesi, dikhususkan arak-arakan sesaji yang terdiri dari kepala sapi dan hasil bumi. Ini merupakan simbol pengorbanan dan penghormatan terhadap laut yang memberikan kehidupan kepada para nelayan.
Setelah arak-arakan, para nelayan dan tokoh masyarakat berkumpul untuk berdoa sebelum sesaji dilarung ke laut. Doa bersama ini diharapkan bisa membawa keselamatan dan hasil tangkapan yang melimpah bagi semua nelayan.
Rangkaian Kegiatan yang Mendukung Tradisi Petik Laut
Ritual Petik Laut dimulai pada malam sebelum pelaksanaan dengan pagelaran seni budaya, seperti wayang kulit. Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mempererat ikatan sosial antarwarga.
Berbagai kesenian juga diperlihatkan untuk menarik perhatian wisatawan dan melibatkan mereka dalam proses budaya ini. Dengan cara ini, tradisi tersebut tidak hanya dianggap acara lokal, tetapi juga sebagai daya tarik pariwisata.
Melalui penyelenggaraan acara yang meriah, masyarakat berharap agar tradisi ini terus dikenang dan dilestarikan oleh generasi mendatang. Setiap aspek dari kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun kebersamaan dan memperkuat rasa solidaritas sosial.
Pentingnya Dukungan dan Pelestarian Tradisi
Pemerintah setempat juga menunjukkan dukungan terhadap tradisi ini dengan memasukkannya ke dalam kalender festival tahunan. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya lokal.
Wakil Bupati Banyuwangi menekankan bahwa tradisi ini mencerminkan kekuatan gotong royong yang ada di masyarakat pesisir. Ia menghargai komitmen masyarakat dalam menjaga warisan budaya dan lingkungan laut.
Bersama-sama, mereka diingatkan untuk menjaga kelestarian laut dan tidak mencemarinya dengan sampah. Kesadaran ini menjadi penting agar ekosistem laut tetap bisa memberikan kehidupan bagi generasi yang akan datang.