www.portalkabar.id – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sampang melaksanakan program hapus tato gratis untuk warga binaan. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu mereka dalam memulai hidup baru, serta memberikan pembinaan yang lebih baik dalam proses rehabilitasi sosial.
Kepala Rutan, Kamesworo, menegaskan bahwa ini adalah program perdana yang diselenggarakan di Sampang. Dia berharap, melalui kegiatan ini, para narapidana dapat merasa lebih percaya diri saat kembali ke masyarakat.
Kegiatan hapus tato ini tidak hanya berfungsi sebagai pengobatan fisik, tetapi juga sebagai cara untuk melakukan pembinaan mental dan spiritual. Dengan menghapus tato, para narapidana diajak untuk merefleksikan masa lalu mereka dan berkomitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Lebih lanjut, Rutan Sampang mengajukan remisi bagi 137 narapidana sebagai bentuk penghargaan atas perilaku baik selama masa hukuman. Remisi ini dianggap sebagai langkah untuk memberikan kesempatan kedua bagi tahanan yang telah menunjukkan perubahan positif dalam sikap dan perilaku.
Dari total tersebut, 52 narapidana diusulkan untuk menerima remisi umum pertama, sementara 85 lainnya akan mendapatkan remisi lanjutan. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menyeluruh mengenai perilaku masing-masing narapidana.
Staf Pelayanan Tahanan, Vitria, menjelaskan bahwa narapidana yang diusulkan berasal dari beragam kasus. Masing-masing narapidana menunjukkan komitmen untuk memperbaiki diri dan kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif.
Program Hapus Tato sebagai Upaya Pembinaan yang Menyeluruh
Program hapus tato ditujukan untuk membantu para narapidana dalam memperbaiki citra diri mereka. Dengan menghapus tato yang mungkin dianggap sebagai stigmatisasi, diharapkan mereka bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat setelah keluar dari penjara.
Pendidikan dan pelatihan keterampilan juga menjadi bagian dari program rehabilitasi ini. Rutan Sampang tidak hanya fokus pada fisik, tetapi juga menitikberatkan pada pembinaan mental yang bertujuan untuk membangun kepercayaan diri warga binaan.
Kegiatan ini juga sejalan dengan program Rutan Berbasis Pesantren yang lebih menekankan pada pendekatan spiritual. Para narapidana didorong untuk menjalani proses spiritual yang dapat membantu mereka menemukan jalan hidup yang lebih baik setelah bebas.
Melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, diharapkan akan terjadi perubahan pandangan hidup pada warga binaan. Pembinaan tidak hanya dilihat dari segi evaluasi hukum, tetapi juga dari segi pembangunan karakter yang lebih baik.
Melihat antusiasme dari para narapidana, Kepala Rutan mengungkapkan rasa bangganya. Dia berharap program ini bisa berlanjut di masa depan dan lebih banyak narapidana yang bisa merasakan manfaatnya.
Remisi sebagai Bentuk Penghargaan bagi Narapidana
Remisi yang diajukan oleh Rutan Sampang merupakan salah satu langkah afirmatif untuk menghargai perubahan perilaku para narapidana. Dengan adanya remisi, mereka diberikan harapan untuk memulai awal yang baru saat kembali ke masyarakat.
Proses seleksi untuk remisi juga cukup ketat, di mana setiap narapidana dinilai oleh tim evaluasi yang profesional. Penilaian dilakukan berdasarkan latar belakang kasus, serta kesadaran akan kesalahan yang telah dibuat.
Remisi bukan hanya memberikan pengurangan masa hukuman, tetapi juga simbol dari kesempatan kedua. Kesempatan ini menjadi motivasi bagi narapidana untuk terus memperbaiki diri selama masa rehabilitasi dan setelah kebebasan mereka nanti.
Para narapidana dengan berbagai latar belakang tindak pidana menerima remisi ini, yang juga berkontribusi pada menurunnya angka kejahatan di masa mendatang. Dengan dibekali keterampilan dan pemahaman baru, mereka diharapkan dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.
Penghargaan ini menjadi cermin komitmen lembaga pemasyarakatan untuk mendukung integrasi sosial narapidana. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua pihak yang terlibat.
Dampak Positif dari Pembinaan di Rutan Sampang
Kegiatan hapus tato dan remisi menunjukkan komitmen Rutan Sampang dalam mengedepankan pembinaan yang berorientasi pada perbaikan kualitas hidup narapidana. Diharapkan, langkah ini memberikan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.
Pengalaman hidup yang sulit selama menjalani hukuman memberi pelajaran berharga bagi narapidana. Mereka diajak untuk tidak hanya menyesali masa lalu, tetapi juga merencanakan masa depan yang lebih cerah.
Bentuk pembinaan yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan ini diharapkan bisa mengurangi stigma yang sering dialami oleh mantan narapidana ketika berinteraksi dengan masyarakat. Hal ini penting untuk memudahkan proses reintegrasi sosial mereka.
Rutan Sampang berkomitmen untuk menjadi tempat yang mendukung perubahan positif, dengan berbagai program yang ditawarkan. Pembinaan holistik ini akan diteruskan sebagai bagian dari model pembangunan sistem pemasyarakatan yang lebih baik.
Seluruh kegiatan yang berlangsung di Rutan Sampang ini adalah langkah maju dalam menciptakan sistem hukum yang lebih berkeadilan. Saatnya memandang narapidana sebagai manusia yang bisa berubah dan berperan aktif dalam pembangunan masyarakat.
