www.portalkabar.id – Kasus dugaan penipuan yang melibatkan penyedia layanan pernikahan di Surabaya, Asrinaaa MUA, telah menarik perhatian publik dan mendorong banyak pasangan pengantin untuk melapor. Terhimpun data dari 45 pasangan yang merasa dirugikan, serta 13 vendor, total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 500 juta.
Peristiwa ini dimulai ketika 12 pasangan melaporkan pihak Asrinaaa MUA ke Polrestabes Surabaya. Hal ini menandai langkah serius dari para korban yang berusaha mendapatkan keadilan atas dugaan penipuan yang mereka alami.
Pemindahan kasus ke Polsek Tenggilis Mejoyo dilakukan berdasarkan alamat rumah terduga pelaku yang jatuh dalam wilayah hukum tersebut. Penanganan dalam kasus ini dijanjikan akan dilakukan dengan cermat dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Munculnya Kasus Dugaan Penipuan di Surabaya
Kasus ini mencuat ketika sejumlah pasangan yang akan menikah merasa kehilangan uang dalam jumlah signifikan yang mereka bayarkan sebagai uang muka untuk layanan pernikahan. Situasi ini semakin rumit dengan jumlah korban yang terus bertambah, menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat.
Awalnya, laporan tertulis dari 12 pasangan pengantin diterima pihak kepolisian dan menjadi dasar penyelidikan. Ini menggambarkan betapa pentingnya bagi masyarakat untuk mewaspadai tawaran layanan yang tampak menarik di media sosial.
Para korban, yang mendapatkan janji layanan prima, kini terjebak dalam kerugian finansial dan emosional. Mereka merasa tertipu setelah memberikan sejumlah uang muka yang tidak sedikit dan tak kunjung mendapatkan pelayanan yang diharapkan.
Kronologi Kejadian Penipuan oleh Asrinaaa MUA
Kronologis kejadian dimulai saat para korban menemukan informasi tentang Asrinaaa MUA melalui Instagram. Dengan antusiasme dan harapan, mereka melakukan reservasi dan membayar uang muka yang diminta.
Andika, salah satu korban, mengisahkan bagaimana dirinya terjebak dalam situasi tersebut. Setelah menyerahkan uang muka dan beberapa pembayaran lainnya, dia mulai merasa khawatir ketika terduga pelaku sulit dihubungi.
Upaya pencarian Andika terhadap Asrinaaa membawanya ke rumah terduga pelaku, yang ternyata dalam kondisi kosong. Dia kemudian memperoleh informasi bahwa Asrinaaa sedang berada di luar kota untuk urusan lain, semakin memperburuk situasi bagi para korban.
Respon dan Tindakan Pihak Kepolisian
Menanggapi laporan ini, pihak kepolisian berjanji untuk melakukan penyelidikan yang mendalam. Kasus ini menjadi perhatian khusus, mengingat jumlah korban yang terus bertambah dan besarnya kerugian yang diderita.
Kepolisian juga meminta agar para korban dapat bersabar selama proses penanganan kasus ini. Mereka menjelaskan bahwa proses hukum harus dilakukan dengan hati-hati untuk menjamin keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat menggunakan layanan yang ditawarkan di platform digital. Pentingnya memverifikasi informasi sebelum melakukan transaksi diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.