www.portalkabar.id – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Madura Raya Pokja Bangkalan mengadakan kegiatan sosial yang sangat bermakna dengan menggelar donor darah di SMAN 1 Bangkalan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Rabu, 23 Juli 2025, sebagai wujud peringatan Hari Ulang Tahun IJTI yang ke-27 dan dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional.
Aksi kemanusiaan ini tidak hanya berlangsung sebagai kegiatan rutin, tetapi juga melibatkan kerja sama antara IJTI, Rumah Sakit Umum Daerah Syarifah Ambami Rato Ebu, serta Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bangkalan. Kerja sama ini menunjukkan niscaya pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi dalam upaya memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Partisipasi ratusan siswa dari SMA dan SMK sederajat jelas terlihat, di mana mereka dengan antusias mengikuti kegiatan donor darah ini. Selain pelajar, sejumlah guru dan staff sekolah juga turut serta dalam aksi ini, menandakan bahwa kegiatan sosial ini memiliki daya tarik yang besar bagi seluruh komponen di lingkungan pendidikan.
Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, dr. Farhat Suryaningrat, memberikan dukungan positif terhadap inisiatif yang dilakukan oleh IJTI. Ia mengungkapkan bahwa rumah sakit yang dia pimpin sedang membutuhkan tambahan stok darah untuk pasien yang memerlukan transfusi, yang menekankan betapa pentingnya kegiatan ini bagi masyarakat.
“Manfaat dari donor darah ini tidak hanya dirasakan oleh penerima, tetapi juga bagi para pendonor. Setelah mendonorkan darah, tubuh akan melakukan regenerasi sel darah baru yang tentunya sangat bermanfaat bagi kesehatan pendonor,” ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa donor darah merupakan aksi saling menguntungkan antara penyedia dan penerima.
Selanjutnya, dr. Farhat juga menjelaskan prosedur pemeriksaan kesehatan yang harus dilalui oleh calon pendonor. Sebelum melakukan donor, mereka akan diperiksa apakah mengalami anemia atau gejala penyakit menular, untuk memastikan bahwa donor darah berlangsung dengan aman dan sehat.
Kasi SMA di Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Bangkalan, Moh Fauzi, menyatakan penghargaan terhadap keterlibatan siswa dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan pentingnya kesadaran sosial di kalangan pelajar, terlebih pada perayaan Hari Anak Nasional yang diadakan pada hari yang sama.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memotivasi lebih banyak siswa untuk berkontribusi dalam kegiatan sosial di masa depan,” ungkapnya dengan penuh harapan. Hal ini menandakan bahwa pendidikan tidak hanya tentang akademik, melainkan juga tentang membangun kesadaran sosial yang tinggi.
Kegiatan Socio-Kemanusiaan yang Memperkuat Komunitas
Kegiatan donor darah seperti ini sebenarnya menghadirkan banyak manfaat bagi komunitas. Selain meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan, donor darah juga membantu memperkuat solidaritas antarwarga, terutama di kalangan generasi muda. Hal ini penting untuk membangun sikap saling peduli di lingkungan sosial.
Lebih lanjut, aksi kemanusiaan seperti ini juga memberikan kesempatan bagi para siswa untuk belajar tentang proses medis dan tanggung jawab sosial. Dalam hal ini, pendidikan di luar kelas dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman siswa dalam konteks yang lebih nyata dan aplikatif.
Kegiatan ini juga menjadi ajang bagi banyak orang untuk berinteraksi dan saling mengenal. Dalam suasana yang penuh semangat, para siswa bisa menjalin hubungan sosial yang lebih erat, sehingga bisa menciptakan jaringan yang lebih kuat dalam komunitas pendidikan.
Selain itu, kegiatan ini juga menunjukkan komitmen IJTI terhadap pengembangan sumber daya manusia. Melalui pendidikan dan keterlibatan dalam aksi sosial, IJTI berupaya menciptakan generasi jurnalis yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu sosial yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Tantangan dalam Meningkatkan Kesadaran Sosial di Kalangan Remaja
Meskipun kegiatan seperti ini memiliki banyak manfaat, tantangan tetap ada dalam meningkatkan kesadaran sosial di kalangan remaja. Banyak dari mereka yang masih merasa skeptis tentang dampak nyata dari donor darah atau kegiatan sosial lainnya. Oleh karena itu, edukasi yang berkelanjutan sangat diperlukan untuk mengubah persepsi tersebut.
Media sosial juga memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi dan membangun kesadaran tentang kegiatan kemanusiaan. Dengan memanfaatkan platform digital, informasi mengenai donor darah dan acara sosial lainnya bisa menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk para remaja yang lebih aktif di media sosial.
Adakan juga kegiatan lain yang sejalan dengan semangat donor darah, seperti lokakarya atau seminar tentang kesehatan dan gaya hidup sehat. Hal ini bisa memperkuat pemahaman mereka tentang pentingnya berkontribusi dalam kegiatan sosial dan kesehatan masyarakat.
Kerja sama antara organisasi pendidikan dan lembaga kesehatan pun harus ditingkatkan. Komunikasi yang baik antara kedua pihak dapat menciptakan lebih banyak kegiatan positif yang menarik bagi para siswa, serta membawa manfaat bagi masyarakat.
Kesimpulan dari Kegiatan Donor Darah di Bangkalan
Secara keseluruhan, kegiatan donor darah yang diadakan oleh IJTI di SMAN 1 Bangkalan adalah salah satu kegiatan positif yang bisa dicontoh. Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari siswa, guru, hingga pihak rumah sakit menunjukkan bahwa solidaritas sosial merupakan nilai penting yang perlu ditegakkan dalam masyarakat.
Melalui kegiatan ini, kita dapat melihat sinergi antara pendidikan, kesehatan, dan tanggung jawab sosial. Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai suatu tujuan sosial, dibutuhkan kolaborasi dari semua elemen, terutama generasi muda yang menjadi harapan masa depan.
Oleh karena itu, sudah saatnya untuk mendorong lebih banyak kegiatan serupa di berbagai institusi pendidikan. Dengan demikian, kita tidak hanya mendidik siswa secara akademis, tetapi juga menanamkan rasa empati dan kepedulian sosial yang tinggi untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik di masa depan.