www.portalkabar.id – Persiapan Kabupaten Bondowoso untuk menghadapi revalidasi UNESCO Global Geopark (UGG) Ijen pada tahun 2026 mendapatkan perkembangan positif. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang melibatkan berbagai pihak, seperti DPRD, Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, serta pengurus Ijen Geopark.
Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajad, menekankan bahwa meskipun beberapa kekurangan masih ada, tata kelola Ijen Geopark di Bondowoso dinilai lebih siap dibandingkan daerah lain seperti Banyuwangi. Dengan informasi dari tim teknis, keadaan ini menunjukkan harapan yang baik untuk masa depan geopark tersebut.
“Meskipun terdapat banyak kekurangan, hal-hal strategis yang kita bahas menunjukkan bahwa Bondowoso lebih siap dari Banyuwangi,” ungkap Sinung. Dengan fokus pada pengembangan dan kesiapan lingkungan, harapan untuk mencapai revalidasi menjadi lebih nyata.
Namun, Sinung juga mengatakan bahwa ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki, terutama terkait pemberdayaan masyarakat yang belum optimal. Menurutnya, tujuan utama geopark bukan hanya melestarikan alam, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
“Penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam keberadaan Ijen Geopark, agar mereka menjadi lebih berdaya dan terlibat aktif dalam pengelolaan,” tambahnya. Keberhasilan rencana ke depan tergantung pada seberapa baik masyarakat dapat terlibat dan mendapatkan manfaat dari geopark ini.
Aspek Penting dalam Persiapan Geopark Ijen
Dalam konteks persiapan, beberapa aspek infrastruktur juga harus menjadi perhatian. Sinung menegaskan bahwa anggaran untuk menunjang infrastruktur dan penunjuk arah akan diprioritaskan dalam APBD 2025. Infrastruktur yang baik sangat penting untuk mendukung perkembangan geopark.
Disparbudpora Bondowoso, yang diwakili oleh Kepala Dinas, Mulyadi, menyatakan bahwa koordinasi dengan berbagai Organisasi Perangkat Daerah berlangsung secara intensif. Mereka berupaya menjadi fasilitator dalam mengatasi tantangan yang dihadapi selama proses revalidasi.
Kegiatan koordinasi ini tidak hanya berlangsung setiap dua pekan sekali, melainkan dilakukan secara berkelanjutan. Mulyadi menegaskan bahwa mereka harus jujur untuk mengevaluasi kebutuhan yang masih kurang dan perlu dukungan dari pemerintah daerah.
Infrastruktur jalan, aksesibilitas, dan penunjuk arah adalah beberapa hal yang sudah dianggarkan untuk tahun 2025. Kebutuhan ini sangat mendesak untuk memastikan pengunjung dapat menikmati keindahan Ijen Geopark dengan mudah.
Mulyadi juga mengingatkan bahwa dalam revalidasi mendatang, Bondowoso tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan Banyuwangi sangat diperlukan, mengingat kedua daerah ini saling berkaitan dalam konteks geopark.
Harapan untuk Masa Depan Geopark Ijen
Dengan waktu yang tersisa menuju Januari 2026, DPRD dan pemerintah daerah optimis untuk menyelesaikan kekurangan yang ada. Upaya ini bertujuan untuk memastikan Bondowoso mempertahankan statusnya sebagai UNESCO Global Geopark.
Sinung juga menegaskan bahwa dukungan masyarakat sangat diperlukan dalam proses ini. Partisipasi aktif dari penduduk setempat akan mendukung keberlanjutan dan daya tarik geopark, menjadikannya lebih dari sekadar destinasi wisata.
“Partisipasi masyarakat adalah kunci untuk kesuksesan kita,” kata Sinung. Ia percaya bahwa jika masyarakat merasa memiliki geopark, maka mereka akan lebih berkomitmen dalam menjaga kelestarian dan memperkenalkan geopark kepada pengunjung.
Terlepas dari tantangan yang masih ada, kolaborasi penuh antara pemangku kepentingan akan menjadi kunci. Dengan segala upaya yang dilakukan, Bondowoso diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan geopark yang baik di Indonesia.
Ke depan, pemkab dan DPRD juga berencana melibatkan lebih banyak stakeholder lokal. Hal ini untuk memastikan keberagaman pandangan dan ide dalam mengembangkan Ijen Geopark yang berkelanjutan dan berdaya saing.
Komitmen Bersama untuk Revalidasi Geopark Ijen
Kerjasama lintas sektor menjadi sangat penting dalam mempersiapkan revalidasi ini. Merawat dan mengelola geopark tidak hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi memerlukan keterlibatan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintahan. Sinergi antara berbagai pihak akan memberikan dampak positif bagi upaya tersebut.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung setiap langkah perbaikan dan pengembangan infrastruktur yang diperlukan. Sinung menekankan bahwa setiap anggaran yang disiapkan harus dialokasikan dengan bijak untuk mendukung keberlangsungan geopark.
“Anggaran akan dipastikan cukup untuk kebutuhan penting yang belum terpenuhi,” katanya. Dengan langkah ini, mereka berharap dapat menjawab tantangan untuk menjaga status UNESCO yang menguntungkan bagi daerah.
Bersamaan dengan itu, pengembangan jaringan komunikasi antara OPD harus tetap terjaga dengan baik. Penyampaian informasi yang tepat dan segera kepada masyarakat akan membantu membangun kepercayaan dan dukungan terhadap proyek geopark ini.
Secara keseluruhan, Bondowoso memiliki harapan tinggi untuk mencapai hasil yang optimal dalam revalidasi UGG Ijen. Di tengah persaingan dan tantangan yang dihadapi, komitmen bersama akan menjadi kekuatan dalam menjaga kelestarian alam dan kesejahteraan sosial masyarakat di sekitar geopark.